Bitung, gemasulawesi - Wali Kota Bitung Maurits Mantiri memimpin langkah cepat untuk menangani banjir dan tanah longsor yang melanda kota tersebut.
Instruksi telah diberikan kepada BPBD Kota Bitung, Damkar, dan perangkat daerah lainnya untuk menindaklanjuti bencana banjir dan tanah longsor yang melanda.
Di tengah bencana banjir dan tanah longsor tersebut, Maurits juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi curah hujan yang tinggi.
Data terbaru menyebutkan bahwa tujuh kecamatan di Kota Bitung terdampak bencana tersebut, dengan sekitar 550 Kepala Keluarga atau 1.786 jiwa warga terkena dampaknya.
Baca Juga:
Keindahan Alam dan Edukasi Agrotourism Magetan Green Garden dengan Oase Ketenangan yang Damai
BNPB mencatat bahwa 437 rumah terendam, 5 rumah rusak berat, dan 11 rumah rusak sedang akibat banjir dan longsor ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dan tim gabungan telah bergerak ke lokasi terdampak untuk melakukan pendataan, memberikan bantuan makanan, dan membersihkan material longsor dengan alat berat.
Kepala BPBD Kota Bitung, Fifi Kadeke, menjelaskan bahwa ada 13 titik longsor, 11 titik banjir, dan 1 titik banjir bandang yang telah teridentifikasi.
Kecamatan Lembeh Utara, Maesa, Madidir, Girian, Aertembaga, Ranowulu, dan Matuwari di Kota Bitung mengalami dampak serius akibat banjir dan longsor.
Data dari BNPB menunjukkan bahwa sekitar 550 Kepala Keluarga atau 1.786 jiwa warga terdampak, dengan 437 rumah terendam, lima rumah rusak berat, dan 11 rumah rusak sedang.
Selain itu, satu fasilitas pendidikan juga terdampak serta beberapa akses jalan tertimbun longsor.
Berdasarkan data yang didapatkan dari BPBD Kota Bitung, berikut data jenis kejadian serta lokasi bencana.
Tanah Longsor
1. Jalan Duasudara-Pinasungkulan-Batuputih;
2. Kelurahan Pinasungkulan;
3. Kelurahan kelurahan Aertembaga (Jalan baru);
4. Kelurahan Winenet Satu, Lingkungan IV, RT 12;
5. Kelurahan Winenet Dua, Lingkungan IV, RT 12 (lorong mesjid nurul iman);
6. Kelurahan Bitung Timur, III, RT 012;
7. Kelurahan Nusu ;
8. kelurahan Pateten Tiga, Ling IV. RT 15 ;
9. Kelurahan Aertembaga dua (Dpn Gereja Alfa Omega);
10. Jalan Pancurang-bebydol;
11. Kelurahan Tandurusa, RT 12,13, 15,16;
12. Kelurahan Madidir Unet, RT 06 dan RT 07
13. Kelurahan Mawali (15 Titik)
BANJIR
1. Kelurahan Bitung Barat Satu
2. Kelurahan Motto
3. Jalan Girian-Batuputih
4. Kelurahan Kadoodan
5. Kelurahan Kakenturan Satu
6. Kelurahan Madidir Unet (samping PT. AGRO)
7. Kelurahan Girian Indah
8. Kelurahan Aertembaga Dua
9. Kelurahan Wangurer Timur
10. Kelurahan Pateten Tiga
11. Kelurahan Bitung Barat dua (Nabatai Gapura Ikan)
BANJIR BANDANG
1. Kelurahan Mawali
POHON TUMBANG
1. Kelurahan Bitung Timur (Kompleks PA)
2. Kelurahan Motto
Meskipun mengalami kendala dengan minimnya alat berat untuk membersihkan material tanah, namun pihak BPBD dan tim terus berupaya melakukan penanganan dan pembersihan dengan bantuan masyarakat serta TNI/Polri.
Situasi ini juga mengingatkan warga akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, terutama pada musim penghujan.
Maurits Mantiri juga mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan siap siaga.
Disebutkan juga bahwa data jenis kejadian dan lokasi bencana mengindikasikan titik-titik terdampak seperti tanah longsor di beberapa kelurahan dan kecamatan, banjir di beberapa lokasi, dan bahkan banjir bandang di satu kelurahan tertentu.
Kendala seperti pohon tumbang dan akses jalan tertutup juga menjadi fokus penanganan yang sedang dilakukan. (*/Shofia)