Pesisir Barat, gemasulawesi – Menurut laporan, para petani duku di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, mendapatkan cuan dikarenakan panen raya di tahun ini jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Para petani duku tersebut mengakui jika mereka mengalami peningkatan penjualan, sebab buah duku banyak diminati oleh masyarakat sebagai pelengkap untuk berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Dilaporkan jika salah satu daerah penghasil buah duku yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, adalah Desa Labuhan Mandi yang terletak di Kecamatan Way Krui.
Baca Juga:
Idul Fitri Tahun 2024, Permintaan Parsel di Jember Dilaporkan Meningkat Sejak Awal Bulan Ramadhan
Di musim buah duku seperti sekarang, puluhan hektar kebun yang berada di desa tersebut dapat menghasilkan ratusan ton duku.
Disebutkan jika buah duku yang berasal dari Desa Labuhan Mandi mempunyai ukuran buah yang besar dan tahan lama, selain juga mempunyai rasa yang sangat manis.
Menurut laporan, di Desa Labuhan Mandi, dalam 1 pohon duku, normalnya dapat menghasilkan 200 hingga 300 kilogram buah duku.
Baca Juga:
1 Orang Dilaporkan Terluka, BPBD Sebut 5 Bangunan di Surabaya Alami Kerusakan Akibat Gempa Tuban
Di saat musim panen raya seperti sekarang, para petani di Desa Labuhan Mandi menjual buah duku dengan harga paling tinggi sekitar Rp 12.000,00 per kilogramnya, sedangkan untuk harga jual paling rendah sekitar Rp 5.000,00 per kilogram.
Buah duku diketahui hanya akan berbuah 1 kali setiap tahunnya, dimana faktor cuaca akan memberikan dampak pada hasil panen buah duku, dikarenakan cuaca akan memberikan pengaruh pertumbuhan buah duku.
Salah satu petani duku di Desa Labuhan Mandi, Heri Franseska, mengatakan jika hasil panen di tahun 2024 ini akan sedikit menurun jika dibandingkan dengan panen tahun 2023.
Baca Juga:
Kasus DBD Alami Peningkatan, 1 Orang Anak Dilaporkan Meninggal di Solo
“Penurunan dikarenakan faktor cuaca yang akhir-akhir ini kurang bersahabat,” jelasnya.
Heri mengakui jika di musim panen buah duku pada tahun 2023, dari 50 pohon duku yang ada di kebunnya, sekitar 10 pohon menghasilkan.
“Untuk panen di tahun 2024, saya hanya panen sekitar 7 ton,” katanya.
Baca Juga:
Disdikbud Parigi Moutong Sebut, Belum Semua Sekolah di Parigi Moutong Mampu Menerapkan Sistem Zonasi
Heri menyatakan jika dari 7 ton buah duku, jika dikalikan dengan harga jual sekitar Rp 5.000,00 per kilogram, hasilnya hanya sekitar Rp 35 juta rupiah. (*/Mey)