Solo, gemasulawesi – Dilaporkan jika Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan himbauan agar masyarakat melakukan penukaran uang baru di lokasi-lokasi resmi yang telah disiapkan oleh kantor perwakilan Bank Indonesia Solo, menjelang Idul Fitri seperti sekarang.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan jika lokasi-lokasi resmi tersebut telah dilakukan launching-nya oleh Bank Indonesia Solo.
“Jadi, saya berharap seperti tahun-tahun sebelumnya, warga dapat menukarkan di counter-counter yang telah disediakan oleh Bank Indonesia Solo,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menegaskan jika uang yang disediakan di lokasi resmi dipastikan baru dan juga asli.
“Serta tidak ada fee-fee tambahan seperti yang biasanya terdapat di jalan-jalan,” ujarnya.
Gibran juga menyampaikan jika nantinya akan ada penertiban pedagang uang baru yang berada di pinggir jalan, sebagai langkah antisipasi agar tidak marak untuk ke depannya.
“Lebih enak untuk menukarkan uang di lokasi resmi yang memang telah disiapkan,” ucapnya.
Mengenai alasan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dipilih sebagai lokasi dimulainya penukaran uang di Solo Raya, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan dikarenakan masjid yang merupakan sumbangan Raja UEA tersebut adalah tempat yang paling ramai di Kota Solo.
Gibran mengungkapkan jika setiap harinya ada sekitar 10.000 takjil gratis yang biasanya warga akan menunggu dari waktu Ashar untuk berbuka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, yang kemudian dilanjutkan dengan maghrib dan juga tarawih.
Baca Juga:
Terus Meluas, Banjir di Demak Akibatkan Hampir Seluruh Jalan Lumpuh
“Masjid ini adalah tempat yang sangat strategis dan juga setiap harinya dikunjungi oleh ribuan orang yang berasal darimana saja,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran Rakabuming Raka juga sempat menukarkan uang baru pecahan nominal 20 ribu rupiah.
Gibran mengakui jika uang baru tersebut akan diberikan kepada para tetangga dan juga keponakannya.
Baca Juga:
Bawa Berkah Tersendiri, Petani Melon di Langkat Akui Hasil Panen Melimpah saat Ramadhan
Namun, Gibran juga enggan mengatakan nominal uang yang ditukarkannya.
“Jumlahnya secukupnya untuk keponakan-keponakan dan juga buat tetangga, dimana saya biasa membagikannya selesai salat Idul Fitri atau saat open house, atau juga saat melakukan pertemuan dengan keluarga besar,” ungkapnya. (*/Mey)