Solo, gemasulawesi – Menurut laporan, kasus DBD mengalami peningkatan yang signifikan di Solo, dikarenakan musim pancaroba.
Laporan yang sama menyatakan jika dari awal tahun hingga ke pertengahan bulan Maret 2024, 33 kasus DBD tercatat di Solo, dengan 1 kasus yang berujung pada kematian.
Plt Dinas Kesehatan Kota atau DKK Solo, Setyowati, menyatakan jika 1 orang korban yang meninggal tersebut merupakan seorang anak yang masih berusia 11 tahun dari Kecamatan Jebres.
Baca Juga:
Disdikbud Parigi Moutong Sebut, Belum Semua Sekolah di Parigi Moutong Mampu Menerapkan Sistem Zonasi
Setyowati menuturkan jika korban menjalani perawatan di rumah sakit, namun, sayangnya yang bersangkutan tidak berhasil bertahan.
“Dia juga tidak mempunyai riwayat penyakit yang lain selain yang sedang dideritanya,” ujarnya.
Setyowati melanjutkan jika yang bersangkutan juga sering berada di luar kota dan hanya tidur di rumah neneknya yang berada di Solo.
Dalam kesempatan yang sama, Setyowati menyampaikan peringatan jika anak-anak memang rentan terhadap DBD dikarenakan imunitas tubuh yang mereka miliki belum sepenuhnya terbentuk.
“Namun, DBD dapat menyerang siapa saja dan tidak memandang usia,” katanya.
Menurutnya, dari 33 kasus DBD di Solo kebanyakan adalah anak-anak.
Baca Juga:
Disebabkan Hujan Deras, BPBD DKI Jakarta Sebut 4 RT dan 23 Ruas Jalan Tergenang Banjir
“Tetapi, kami mengingatkan semua kalangan untuk selalu waspada dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka,” ucapnya.
Setyowati menekankan jika perubahan cuaca yang terjadi selama musim pancaroba dapat menurunkan daya tahan tubuh masing-masing individu.
Setyowati menyatakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD di Solo, Pemkot Solo terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui puskesmas yang berada di 5 kecamatan.
Baca Juga:
Banjir Landa Demak, Presiden Jokowi Targetkan Perbaikan Tanggul yang Jebol Selesai Hari Jumat
“Juga menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk atau PSN," paparnya.
Setyowati menegaskan jika prioritas pihaknya adalah PSN, dikarenakan fogging yang dilakukan berlebihan dapat membuat nyamuk menjadi kebal pada akhirnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan peringatannya agar masyarakat dapat meningkatkan kehati-hatian dan juga kewaspadaannya terhadap peningkatan kasus DBD di Solo.
“DKK juga telah melakukan peningkatan terhadap upaya penanganan untuk masalah DBD ini,” terangnya.
Gibran menuturkan bahwa dengan angka kasus yang terus mengalami peningkatan, pihaknya segera melakukan tindakan.
“Sebaiknya tetap waspada dikarenakan saat ini, kasus DBD sedang meningkat,” imbuhnya. (*/Mey)