Surabaya, gemasulawesi – Menurut laporan, gempa susulan yang memiliki magnitudo 6,5 di perairan sebelah utara Tuban, Jawa Timur, menyebabkan beberpaa bangunan yang berada di Surabaya mengalami kerusakan.
Berdasarkan data sementara yang dimiliki BPBD Surabaya, terdapat 5 titik kerusakan bangunan di Surabaya akibat gempa Tuban tersebut.
Selain itu, BPBD Surabaya juga menyatakan jika 1 orang dilaporkan terluka dikarenakan tertimpa tembok yang roboh.
Baca Juga:
Kasus DBD Alami Peningkatan, 1 Orang Anak Dilaporkan Meninggal di Solo
Diketahui jika gempa susulan yang terjadi di hari Jumat, tanggal 22 Maret 2024, juga menyebabkan warga Surabaya mengalami kepanikan.
Agus Hebi Djuniantoro, yang merupakan Kepala BPBD Surabaya menuturkan jika 5 titik kerusakan bangunan di Surabaya tersebut terletak di wilayah pesisir Surabaya, yakni seperti di Kenjera, Rumah Sakir Unair dan juga Tambaksari.
“Selain kerusakan bangunan, 1 orang korban luka karena tertimpa tembok yang roboh,” ujarnya.
Baca Juga:
Disdikbud Parigi Moutong Sebut, Belum Semua Sekolah di Parigi Moutong Mampu Menerapkan Sistem Zonasi
Agus menambahkan jika hingga saat ini, pihak BPBD Surabaya masih fokus memberikan bantuan di RS Unair dikarenakan banyak pasien yang harus dievakuasi ke luar gedung.
“Namun, kerusakan bangunan tidak terlalu parah,” katanya.
Sementara itu, analisis dari BMKG menunjukkan jika aktivitas penyeberangan kapal di sekitar Pulau Jawa masih berada dalam kondisi aman hingga hari Sabtu, tanggal 23 Maret 2024, dini hari, setelah serangkaian gempa bumi terjadi.
Seperti sebelumnya disebutkan, sejumlah daerah di Pulau Jawa mengalami guncangan gempa sebanyak 64 kali.
Gempa paling besar terjadi di wilayah laut Tuban, Jawa Timur, serta Pulau Bawean, Gresik, di hari Jumat, tanggal 22 Maret 2024, dari siang hingga malam hari.
Daryono, yang adalah Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, memaparkan jika tidak ada indikasi jika gempa tersebut cukup kuat untuk menyebabkan deformasi dasar laut.
Baca Juga:
Disebabkan Hujan Deras, BPBD DKI Jakarta Sebut 4 RT dan 23 Ruas Jalan Tergenang Banjir
Dia menegaskan jika gempa-gempa tektonik tersebut dipastikan sebagai jenis gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di perairan yang berada di sekitar Pulau Jawa.
“Hasil analisis mekanisme sumber gempa yang dilakukan memperlihatkan adanya pergerakan geser, namun, gempa tersebut tidak memiliki potensi menimbulkan tsunami,” ucapnya. (*/Mey)