Cetak Pendidik Berkualitas, Waketu MPR Sebut Dukungan untuk Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Memadai bagi Guru Harus Konsisten Ditingkatkan

Ket. Foto: Wakil Ketua MPR Menyampaikan Dukungan untuk Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Memadai untuk Guru Harus Konsisten Ditingkatkan
Ket. Foto: Wakil Ketua MPR Menyampaikan Dukungan untuk Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Memadai untuk Guru Harus Konsisten Ditingkatkan Source: (Foto/Instagram/@lestarimoerdijat)

Nasional, gemasulawesi – Lestari Moerdijat, yang merupakan Wakil Ketua MPR RI, menyatakan bahwa untuk mencetak tenaga pendidik yang berkualitas dan merata di Indonesia dapat terealisasikan, dukungan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang memadai untuk guru harus konsisten ditingkatkan.

Dalam keterangan tertulisnya kemarin, 28 April 2024, Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan jika ancaman terjadinya krisis jumlah guru juga harus benar-benar dilakukan langkah antisipasi dengan langkah yang segera dan juga nyata.

Semua itu, menurut Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, agar proses pendidikan dapat berjalan dengan berkualitas dan juga berkesinambungan.

Baca Juga:
Viral! Alat Bantuan untuk Siswa Tunanetra dari Korea Selatan Ditahan Bea Cukai Bandara Soetta Hingga 2 Tahun, Diminta Bayar Ratusan Juta

Lestari menyampaikan jika berdasarkan Data Educational International, terjadi krisis jumlah guru yang diakibatkan minat generasi muda di sejumlah negara yang ada di dunia rendah.

Wakil Ketua MPR tersebut menyatakan jika di seluruh dunia, angka kekurangan tersebut mencapai 4 juta guru.

“Sedangkan untuk di Asia, kekurangan tenaga guru sekitar 4 juta guru,” katanya.

Baca Juga:
Kematian Anggota Satlantas Polres Manado yang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil dengan Luka Tembak Jadi Sorotan, Polisi Periksa 13 Saksi

Dalam kesempatan yang sama, Lestari Moerdijat memaparkan jika berdasarkan dengan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, di tahun 2022-2023 menunjukkan jika Indonesia mempunyai sebanyak 3,3 juta guru di sekolah negeri.

Namun, disebutkan Lestari Moerdijat, jika di tahun 2024, Indonesia akan mengalami kekurangan guru sebanyak 1,3 juta guru dikarenakan banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.

“Jika kondisi tersebut dibarengi dengan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, maka akan memicu kekurangan tenaga pengajar di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:
Geger Soal Larangan Warung Madura Buka 24 Jam hingga Rugikan Minimarket, Begini Tanggapan Kementerian Koperasi dan Lurah Penatih Bali

Lestari menuturkan jika ancaman darurat kekurangan guru tersebut harus mampu diantisipasi dengan langkah yang tepat oleh pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Lestari Moerdijat juga mendorong keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama melakukan investasi pada sektor pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan guru.

“Juga untuk peningkatan profesionalisme guru di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga:
Buntut Viralnya Anak yang Tabrakkan Mobil Chery Omoda E5 di Tembok Mall Of Indonesia hingga Bagian Depan Penyok, PT CSI Buka Suara

Dia menuturkan jika upaya untuk meningkatkan jumlah dan juga kualitas guru di Indonesia harus dimaknai sebagai sebuah investasi yang adalah bagian dari proses membangun SDM nasional yang tangguh dan juga mempunyai daya saing di masa mendatang. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bisa Meningkatkan Kapasitas Pengendalian Banjir, Kementerian PUPR Sebut World Water Forum Dapat Mendorong Transfer Ilmu Pengetahuan

Kementerian PUPR menyebutkan jika World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali dapat mendorong transfer dari ilmu pengetahuan.

Akan Meninggalkan Status Ibu Kota, Kadin DKI Sebut Tantangan Terbesar Jakarta Adalah Kesiapan Sumber Daya Manusia

Kadin DKI Jakarta menyatakan tantangan terbesar Jakarta adalah kesiapan SDM setelah menanggalkan status ibu kota.

Percepat Penurunan Angka Masalah Sosial, Kemensos Berkolaborasi dengan Pihak Swasta Memberikan Berbagai Bantuan untuk Penyandang Disabilitas

Kementerian Sosial berkolaborasi dengan sejumlah pihak swasta memberikan berbagai bantuan untuk para penyandang disabilitas.

Buka 24 Jam Non Stop, Pernyataan Kementerian Koperasi dan UKM Minta Warung Madura Taati Aturan Jam Operasional yang Berlaku Viral di Medsos

Pernyataan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim yang minta warung Madura taati aturan jam operasional viral.

Sebut Kehadiran Sangat Penting, Menaker Meminta FKLPI Terus Membangun Sinergi antara BBPVP Bekasi dengan Pengusaha

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta FKLPI terus membangun sinergi antara BBPVP Bekasi dengan pengusaha.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;