Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 16 Februari 2024 hari ini, Presiden Jokowi yang dilaporkan meninjau gudang Bulog di Kabupaten Bekasi, mengatakan jika dunia saat ini sedang dilanda krisis pangan sehingga memberikan dampak pada harga beras yang naik.
Diketahui jika dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi juga menemui warga dalam rangka memastikan penerimaan bantuan beras.
Menurut Presiden Jokowi, karena hal tersebut, pemerintah membantu dengan memberikan bantuan beras sekitar 10 kilogram yang ditujukan untuk warga penerima manfaat.
Baca Juga:
Diperiksa Sebagai Saksi, Bupati Sidoarjo Dilaporkan Penuhi Panggilan Pemeriksaan KPK Hari Ini
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga sempat bertanya kepada masyarakat apakah bantuan beras 10 kg tersebut mencukupi atau tidak.
Diketahui jika warga kompak memberikan jawaban tidak.
“Pemerintah memutuskan untuk memberikan bantuan beras di saat harga beras sedang naik,” jelasnya.
Baca Juga:
Sebut Perjuangan Belum Selesai, Anies Baswedan Minta Pendukungnya untuk Terus Kawal Suara
Presiden Jokowi juga membandingkannya dengan negara lain di dunia yang menurutnya tidak memberikan bantuan beras.
“Sebenarnya, itulah fungsinya negara dan merupakan suatu keuntungan APBN Indonesia mampu memberikan bantuan beras tersebut,” terangnya.
Menurut laporan, Presiden Jokowi tiba di gudang Bulog Cibitung pada pukul 09.00 WIB.
Baca Juga:
Atas Kinerja Kuat dalam Pilpres 2024, PM Singapura Ucapkan Selamat kepada Prabowo Subianto
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Bapanas Arief Prasetyo, PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menyebutkan bantuan beras akan terus dilanjutkan hingga bulan Juni 2024 mendatang jika APBN mencukupi.
“Jika pemerintah memiliki kemampuan, maka bantuan beras ini akan dilanjutkan lagi, namun, saya janji hingga bulan Juni dahulu,” ucapnya.
Sebelumnya, kemarin, Presiden Jokowi juga meninjau Pasar Induk Beras Cipinang yang terletak di Jakarta Timur.
Dilaporkan jika Presiden Jokowi membantah jika kelangkaan beras dan juga harga beras yang mahal dikarenakan bantuan pangan pemerintah.
“Itu tidak ada hubungannya sama sekali,” tandasnya.
Presiden Jokowi membeberkan jika tidak ada bantuan pangan untuk masyarakat, beras nantinya akan semakin langka dan harganya juga bertambah mahal.
“Ini merupakan rumus supply dan demand, dimana supply diberikan dan distribusi baik, maka harga akan terkendali,” pungkasnya. (*/Mey)