Wujudkan Ekonomi yang Berkelanjutan, Indonesia Disebut Harus Bangun Pabrik Baterai Berbahan Nikel

Ket. Foto: Indonesia Disebut Harus Membangun Pabrik Baterai Berbahan Nikel untuk Mewujudkan Ekonomi yang Berkelanjutan Seperti yang Dicanangkan
Ket. Foto: Indonesia Disebut Harus Membangun Pabrik Baterai Berbahan Nikel untuk Mewujudkan Ekonomi yang Berkelanjutan Seperti yang Dicanangkan Source: (Foto/Freepik/@chandlervid85)

Nasional, gemasulawesi – Pengamat energi yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Elektro Universitas Indonesia, Iwa Garniwa, menyebutkan untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan seperti yang dicanangkan, Indonesia harus membangun pabrik baterai yang menggunakan bahan baku utama nikel.

Iwa menyatakan jika pabrik baterai berbahan nikel yang dimaksudkannya itu dibangun di dalam negeri dan bukan di luar negeri.

Dia menegaskan untuk penggunaan LFP atau lithium iron phospate ataupun nikel, sebenarnya bukanlah hal yang harus diperdebatkan.

Baca Juga:
Bagian dari Nusantara Fair 2024, Otorita IKN Adakan Flash Mob di Area CFD Bundaran HI Jakarta

“Hal ini karena keduanya sama-sama dapat dikembangkan untuk kebutuhan,” jelasnya.

Menurut Iwa, kebijakan nikel sekarang ini dapat terus dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi.

“Untuk perkembangan teknologi bahan baterai, seperti halnya nikel yang menjadi bahan baterai di Indonesia masih belum matang dan maju seperti halnya negara-negara lain di dunia,” katanya.

Baca Juga:
Tutupi Defisit, Menko Perekonomian Airlangga Harapkan 500 Ribu Ton Beras Impor Masuk Bulan Januari

Untuk itu, Iwa menerangkan jika diperlukan penelitian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan hal tersebut.

“Penelitian memang sebaiknya dilanjutkan secara terus menerus agar teknologi bahan baterai di Indonesia lebih matang nantinya,” ujarnya.

Pengamat energi tersebut mengungkapkan jika penelitian itu juga agar perkembangan bahan baterai tidak terlalu drastis nantinya dari waktu ke waktu.

Baca Juga:
Isu 15 Menteri Mundur Santer Terdengar, Pengamat Sebut Fakta yang Terjadi di Kabinet Jokowi Sebaliknya

“Untuk lebih beragam dan menghadirkan lebih banyak pilihan, jenis bahan baterai juga harus terus dikembangkan,” ucapnya.

Dan karena itu, Iwa memaparkan RI harus dapat memilah mana yang dapat memberikan keuntungan untuk negara nantinya.

“Hal itu terutama dalam pengembangan industrialisasinya yang berkaitan dengan hal tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga:
Hadiri Harlah ke 78 Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa Singgung tentang Kadar NU Dirinya

Diketahui jika sekarang ini, RI sedang menggenjot hilirisasi nikel yang dicanangkan pemerintah.

Hal tersebut dilaporkan dikarenakan meningkatnya permintaan kendaraan listrik untuk di dalam negeri.

Untuk mendukung hal tersebut, dilaporkan telah banyak dibangun smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel.

Baca Juga:
Isu 16 Menteri Mundur, Presiden Jokowi Tegaskan Hubungan di Kabinet Masih Berjalan Baik

Sedangkan konsumsi biji nikel juga ikut mengalami peningkatan dan diperkirakan mencapai 145 juta ton.

Sementara itu, baru-baru ini, perusahaan pertambangan biji nikel yang telah berdiri sejak tahun 2008, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk, resmi tercatat sebagai emiten baru di pasar modal Indonesia. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Hadiri Perayaan Hari Lahir ke 78 Muslimat NU di GBK, Presiden Jokowi Disambut Menag Yaqut dan Gubernur Jatim Khofifah

Hari ini, Presiden Jokowi menghadiri perayaan Hari Lahir ke-78 Muslimat NU yang disambut langsung oleh Menag dan Gubernur Jatim.

Tentang Sosok Pak Lurah di Kasus Dugaan Pungli Pegawai KPK, Dewan Pengawas Masih Enggan Membuka ke Publik

Dewan Pengawas KPK hingga kini masih enggan membuka ke publik mengenai sosok Pak Lurah yang terkait dengan kasus dugaan suap 93 pegawai KPK.

Bupati Labuhanbatu Terlibat Kasus Dugaan Suap, KPK Kembali Lakukan Penggeledahan di Sejumlah Lokasi

KPK kembali melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang berkaitan dengan kasus dugaan suap Bupati Labuhanbatu.

Telah Periksa Firli Bahuri yang Keempat Kali, Polda Metro Jaya Sebut Tim Penyidik Akan Lakukan Konsolidasi

Polda Metro Jaya mengungkapkan tim penyidik akan melakukan konsolidasi terkait kasus dugaan pemerasan Firli Bahuri.

Dilakukan Maraton, Dewan Pengawas Lakukan Sidang Etik yang Ketiga terkait Kasus Dugaan Pungli Pegawai KPK

Hari ini, Dewan Pengawas KPK mengadakan sidang etik yang ketiga yang berkaitan dengan kasus dugaan pungli di rutan KPK oleh para pegawai KPK

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;