Nasional, gemasulawesi – Kabar peretasan akun Instagram milik Menkopolhukam, Mahfud MD, pada hari Selasa, tanggal 16 Januari 2024, mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, yang salah satunya adalah dari Menkominfo, Budi Arie Setiadi.
Menurut Menkominfo, Budi Arie Setiadi, pihaknya hingga kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku peretasan akun Menkopolhukam tersebut.
Ditemui kemarin, tanggal 18 Januari 2024, Menkominfo Budi Arie Setiadi menuturkan jika media sosial untuk ruang digital tidak memiliki ruang batasan khusus yang akan mengaturnya.
“Oleh karena itu, kami himbau untuk Menteri sekalipun untuk menjaga akun media sosial masing-masing,” katanya.
Hal yang dapat dilakukan, dikatakan Menkominfo, adalah dengan rutin mengubah kata sandi akun yang dimiliki.
Di sisi lain, Budi juga mengungkapkan jika hingga kini pelaku peretasan akun Menkopolhukam tersebut masih belum diketahui.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut karena kita tidak tahu siapa orangnya dengan kemungkinan orang luar negeri,” ucapnya,
Kabar peretasan akun Menkopolhukam tersebut diketahui mencuat di hari Selasa dimana terdapat sebuah video yang diunggah dan memiliki durasi 12 detik.
Video tersebut menampilkan beberapa tentara yang sedang saling menyundul bola.
Selain itu, caption bahasa asing juga terdapat di video tersebut.
Namun, akun milik Menkopolhukam terlihat telah kembali normal seperti sediakala.
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta kemarin, Mahfud MD menyatakan dia tidak berencana untuk melakukan pengusutan terkait kasus peretasan tersebut.
Dia menyampaikan jika kejadian tersebut hanya terjadi setengah hari saja dan hanya sempat memposting 1 buah gambar yang tidak memiliki nilai politis apapun.
“Untuk sekarang ini, akun milik saya telah berada sepenuhnya di bawah kendali saya,” jelasnya.
Mahfud juga menyebutkan jika pemerintah RI telah mengetahui jika ada banyak kejadian yang seperti ini, seperti yang sekarang telah menimpanya.
“Ada politisi juga yang banyak mengalami dan juga tokoh-tokoh,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kemenkominfo dan PBNU dikabarkan telah mantap untuk melakukan agenda digitalisasi untuk NU yang disebutkan sangat penting karena anggota NU yang sangat besar di Indonesia. (*/Mey)