Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 25 Desember 2023, laporan terbaru menyebutkan jika korban jiwa ledakan tungku smelter yang terjadi di hari Minggu, tanggal 24 Desember 2023, telah bertambah menjadi 16 orang.
Sebelumnya, dilaporkan jika korban meninggal ledakan tungku smelter umlah totalnya adalah 13 orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 orang yang meninggal hari ini adalah 2 TKA asal Cina dan 1 yang lainnya merupakan pekerja lokal asal Indonesia yang bekerja sebagai tim teknis PT ITSS ketika ledakan tungku smelter terjadi.
Baca Juga: Liburan Nataru, Kemenkes Laporkan Kasus Aktif Covid 19 Melonjak Naik Capai 2652 Orang
Saat dikonfirmasi, Media Relations Heada PT IMIP, Dedey Kurniawan, membenarkan kabar tersebut.
“Benar jika korban yang meninggal ini ada 2 orang TKA dan 1 TKI,” katanya.
Diketahui jika sebelumnya, ketiga korban tersebut sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit karena luka bakar berat yang dideritanya, namun, dinyatakan meninggal kemarin.
Menurut laporan, 1 pekerja lokal yang meninggal tersebut berasal dari Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Dedy menambahkan jika 4 jenazah TKA asal Cina diberangkatkan lebih dahulu malam ini untuk dipulangkan ke keluarganya.
Keempat jenazah tersebut akan diterbangkan terlebih dahulu ke Makassar untuk selanjutnya diterbangkan ke Cina.
Baca Juga: Viral di Medsos Soal Denda untuk Korban Ledakan Tungku Smelter, PT IMIP Bantah Hal Tersebut
“Keempat jenazah tersebut diberangkatkan ke Makassar melalui jalur darat hari Minggu malam dan akan diterbangkan ke Tiongkok setelahnya,” ujarnya.
Sedanagkan 9 jenazah korban yang merupakan TKI sebelumnya telah terlebih dahulu dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
Dengan kabar terbaru ini, jumlah rincian korban jiwa, yakni 6 orang TKA dan 10 merupakan TKI.
Sementara itu, Kapolres Morowali, AKBP Suprrianto, menerangkan hingga kini 25 korban luka masih dirawat di RSUD Morowali.
Di sisi lain, Kapolda Sulawesi Tengah saat konferensi pers menjelaskan jika pihaknya membentuk tim investigasi yang dilakukan untuk melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut.
Selain itu, hingga kini kegiatan operasional PT ITSS yang menjadi lokasi kejadian masih dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan oleh pihak-pihak terkait. (*Mey)