Nasional, gemasulawesi - Pada tanggal 19 Desember 2023 hari ini, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Indonesia menyatakan telah menerima laporan terkait dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Ketua BEM UI nonaktif.
Satgas PPKS UI menegaskan jika dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Melki Sedek Huang selaku Ketua BEM UI nonaktif kini sedang ditindaklanjuti.
Ketua Satgas PPKS UI, Manneke Budiman, saat dikonfirmasi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang sejak kapan laporan tersebut diterima oleh pihaknya.
Selain itu, terkait rencana pemanggilan Melki untuk dimintai keterangan juga tidak diungkapkan Manneke Budiman dengan detail.
Manneke menekankan jika hal tersebut tidak dapat diungkapkan ke publik atau pers dikarenakan kode etik kerahasiaan.
“Namun, proses tindak lanjut dari laporan tersebut sedang berlangsung,” katanya.
Baca Juga: Liburan Natal dan Tahun Baru, Menhub Sebut Jumlah Pemudik Meningkat 43 Persen
Diketahui jika awalnya kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan Melki Sedek Huang ini viral di media sosial X yang menyebutkan jika Melki diberhentikan dari jabatannya sebagai ketua BEM UI karena kasus tersebut.
Saat dimintai keterangannya, Melki membenarkan jika dirinya diberhentikan dari posisi Ketua BEM UI, namun, dia membantah isu dugaan kekerasan seksual yang disebutkan dilakukan dirinya.
Dia memaparkan hingga kini dia yakin tidak pernah melakukan hal yang dimaksudkan.
Baca Juga: Digelar Sore, Sidang Pra Peradilan Firli Bahuri Akan Gelar Agenda Putusan Hari Ini
“Saya juga belum pernah mendapatkan surat pemanggilan ataupun penjelasan hingga belum juga mengetahui kronologi serta siapa yang melaporkan saya,” jelasnya.
Namun, Melki mengakui dia akan tetap menghargai proses yang sedang berjalan dan siap untuk mengikuti proses pemeriksaan.
Nama Melki Sedek Huang diketahui mulai dikenal ketika di akhir bulan November lalu mengakui mendapatkan intimidasi dari pihak yang tidak diketahui.
Intimidasi yang dialaminya seperti ponsel pribadinya yang diretas hingga rumah dan sekolahnya dahulu didatangi oleh beberapa aparat berseragam yang mencoba mencari tahu tentang dirinya.
Saat itu, dia mengungkapkan harapannya agar kejadian tersebut tidak terulang kembali di masa depan. (*/Mey)