Internasional, gemasulawesi – Pejabat Hamas, Abdelrahman Shadid, mendesak dan menyerukan organisasi hukum dan kemanusiaan internasional untuk menyelidiki penganiayaan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel terhadap tahanan Palestina di penjara mereka.
Dalam pernyataannya kemarin, 11 Mei 2024, waktu Palestina, Abdelrahman Shadid mengatakan kejahatan pasukan penjajah Israel terhadap tahanan, termasuk dengan kematian sedikitnya 17 warga Palestina, belum pernah terjadi sebelumnya.
“Hamas menyerukan penyelidikan yang akan mengungkap kejahatan penjajah Israel terhadap tahanan yang tidak bersenjata dan tekanan internasional harus dilakukan terhadap penjajah Israel untuk mengizinkan pengacara serta kelompok kemanusiaan mengakses penjara dan pusat penahanan,” katanya.
Sejak bulan Oktober 2023, yang menjadi awal masa perang di Jalur Gaza, kelompok-kelompok hak asasi manusia Palestina telah meningkatkan kewaspadaan mengenai praktik-praktik kekerasan terhadap tahanan di dalam penjara serta kamp penahanan.
Kelompok-kelompok tersebut juga telah memperingatkan jika para tahanan Palestina menjadi sasaran pemukulan, pengabaian medis dan bahkan penyiksaan.
Di sisi lain, Brigade Al-Quds, yang merupakan sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, menyatakan pihaknya telah menyerang tentara penjajah Israel dan kendaraan lapis baja di sebelah timur Rafah dengan tembakan mortir.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis sebuah video yang memperlihatkan para pejuang mereka meluncurkan mortir ke arah sejumlah tentara penjajah Israel di lingkungan Zeitoun, yang berada di sebelah utara Jalur Gaza.
Wilayah tersebut diketahui adalah tempat dimana pertempuran sengit sedang berlangsung untuk yang ketiga kalinya sejak perang dimulai 7 bulan yang lalu.
Brigade Al-Qassam juga merilis foto yang menunjukkan para pejuangnya bekerja dengan Brigade Jihad Jibril, sayap bersenjata Front Populer untuk Pembebasan Palestina, untuk meluncurkan roket ke Koridor Netzarim.
Koridor Netzarim adalah suatu tempat yang dibangun militer penjajah Israel untuk memisahkan wilayah utara dan Jalur Gaza bagian selatan.
UNRWA juga merilis foto sekolah-sekolah yang dikelola oleh mereka rusak berat atau hancur di Khan Younis, yang berada di Jalur Gaza selatan.
“Ruang kelas dibakar, dengan dinding-dinding yang pecah, serta ada puing-puing dimana,” ujar mereka. (*/Mey)