Klaim Memungkinkan Hamas Terus Berjuang, Aktivis Penjajah Israel Memblokir Jalan Raya Utama di Bagian Selatan untuk Menghalangi Truk Bantuan

Ket. Foto: Aktivis Penjajah Israel Memblokir Jalan Raya Utama di Bagian Selatan untuk Menghalangi Masuknya Truk Bantuan Kemanusiaan
Ket. Foto: Aktivis Penjajah Israel Memblokir Jalan Raya Utama di Bagian Selatan untuk Menghalangi Masuknya Truk Bantuan Kemanusiaan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, aktivis penjajah Israel yang menentang pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan di Jalur Gaza memblokir jalan raya utama di penjajah Israel bagian selatan untuk menghalangi truk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Yonatan Godalis, yang merupakan salah satu aktivis penjajah Israel dan pengunjuk rasa, mengklaim bantuan itu memungkinkan Hamas untuk terus berjuang.

“Tidak ada tempat lain di dunia dimana satu pihak memberikan pasokan kepada pihak yang lain, seperti di penjajah Israel, ini gila,” ujarnya sambil memegang bendera penjajah Israel.

Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Hamas Sebut Ledakan Terowongan Jebakan di Rafah Melukai 3 Tentara Penjajah Israel

Aktivis Ruben Frakenburg mengatakan truk-truk bantuan kemanusiaan ini membawa makanan ke Hamas dan Hamas adalah pembunuh dan orang-orang yang sangat mengerikan.

Dia menyampaikan hal tersebut sambil menempatkan dirinya di depan sebuah truk yang menuju ke Jalur Gaza dekat penyeberangan Kerem Shalom atau Karem Abu Salem di penjajah Israel selatan kemarin, 9 Mei 2024, waktu penjajah Israel.

“Penjajah Israel dipaksa oleh Amerika untuk memberi mereka makanan ini,” katanya.

Baca Juga:
Tegaskan Perang Harus Diakhiri Sekarang, Pelapor PBB Sebut Palestina Telah Mengalami Setengah Abad Kediktatoran Militer yang Rakus

Diketahui jika kelaparan meluas di seluruh Jalur Gaza karena perang yang telah berlangsung selama 7 bulan.

Sebelumnya, PBB menyatakan Jalur Gaza bagian utara telah berada dalam kondisi kelaparan besar-besaran.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, bahwa Amerika Serikat menentang pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza setelah penjajah Israel merebut perbatasan di Rafah.

Baca Juga:
Melakukan Penangkapan, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek dan Menyerbu Seluruh Wilayah Tepi Barat

Dalam panggilan telepon yang dilakukan, Blinken menekankan kembali posisi jelas Presiden Joe Biden jika AS tidak mendukung operasi militer besar-besaran di Rafah dan penolakan Amerika Serikat terhadap pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyampaikan Blinken juga menyatakan dukungan AS terhadap pembukaan kembali perbatasan Rafah.

“Blinken juga menegaskan dukungan AS terhadap berlanjutnya aliran bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan oleh warga Palestina,” ucapnya.

Baca Juga:
Sebut Tidak Boleh Menyerang Rafah, Menhan AS Tegaskan Amerika Serikat Telah Menghentikan Pengiriman Senjata ke Penjajah Israel

Di sisi lain, militer penjajah Israel dan Yordania dikabarkan melakukan pengiriman bantuan baru ke Jalur Gaza bagian utara. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Setelah Ada Seruan Protes, Markas UNRWA di Yerusalem Timur Dilaporkan Diserang oleh Sekelompok Pengunjuk Rasa Penjajah Israel

Markas besar UNRWA yang berada di Yerusalem Timur dikabarkan diserang oleh sekelompok pengunjuk rasa penjajah Israel.

Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam, Sekjen PBB Dikabarkan Terus Menyerukan Gencatan Senjata Segera di Jalur Gaza Sebanyak 3 Kali

Sekjen PBB, Antonio Guterres, dilaporkan telah menyerukan gencatan senjata hingga 3 kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Mengakibatkan 7 Orang Tewas, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Mengebom Sebuah Gedung Apartemen yang Berada di Kota Gaza

Militer penjajaha Israel mengebom sebuah gedung atau kompleks apartemen yang berada di Kota Gaza dan mengakibatkan 7 orang meninggal.

Tegaskan Pembunuhan Sudah Cukup, Ketua Hak Asasi Manusia PBB Nyatakan Rencana Invasi Rafah oleh Penjajah Israel Tidak Manusiawi

Ketua Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, menyatakan rencana invasi terhada Rafah oleh pasukan penjajah Israel tidak manusiawi.

Masih Berlanjut, 4 Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Rafah Bagian Timur

4 orang dikabarkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Rafah bagian timur.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;