Jalani Berbagai Perawatan untuk Menjadi Ibu, Seorang Wanita Palestina Ceritakan Kisahnya Kehilangan Bayi Kembarnya Karena Perang

Ket. Foto: Seorang Wanita Palestina Menceritakan Kisahnya Harus Kehilangan Bayi Kembarnya Karena Perang
Ket. Foto: Seorang Wanita Palestina Menceritakan Kisahnya Harus Kehilangan Bayi Kembarnya Karena Perang Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Saat tim penyelamat dan juga orang-orang mencari korban di bawah reruntuhan sebuah rumah di Jalur Gaza yang dihantam oleh serangan udara, seorang wanita Palestina, Rania Abu Anza, juga harus menghadapi kenyataan bayi kembarnya termasuk korban yang meninggal.

Rania Abu Anza mengatakan jika dia telah menjalani berbagai perawatan kesuburan untuk mencapai mimpinya menjadi seorang ibu, namun, kini impian tersebut hilang karena perang yang masih terus berlangsung.

Bayi kembar Rania Abu Anza, Wissam dan Naeem, masih berusia 6 bulan ketika termasuk diantara 14 orang yang tewas dalam serangan yang dilakukan penjajah Israel di Rafah akhir pekan lalu.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Kepung Kota Hamad dan Al Qarara di Khan Younis, Warga yang Terjebak Meminta Evakuasi

Semua korban yang meninggal diketahui merupakan anggota keluarga Abu Anza.

Jumlah tersebut bergabung dengan lebih 30.000 korban jiwa yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Shehda Abu Anza, yang merupakan kerabat Rania, mengatakan jika rumah itu adalah milik pamannya dan hanya dihuni oleh warga sipil.

Baca Juga:
Kekurangan Gizi dan Dehidrasi, 15 Anak Palestina Dilaporkan Meninggal di RS Kamal Adwan

“Mereka tidur pada jam 11 malam dan semuanya adalah anak-anak, juga tidak ada kehadiran militer di rumah itu,” ujarnya.

Kerabat Rania lainnya, Arafat Abu Anza, mengeluhkan jika kurangnya peralatan menyebabkan keterlambatan untuk mengeluarkan korban yang selamat.

“Ada sekitar 15 orang di dalam rumah dan 4 lantai ambruk karena serangan,” katanya.

Baca Juga:
Ketegangan Dekati Titik Didih, Warga Palestina di Lydd Dilaporkan Takut dengan Ancaman Kekerasan dari Penjajah Israel

Hampir 1,5 juta orang warga Palestina mencari perlindungan di Rafah, yang membuat kekhawatiran semakin meningkat akan jatuhnya banyak korban jiwa jika penjajah Israel melanjutkan rencana mereka untuk melakukan invasi darat ke kota tersebut.

Disebutkan jika para mediator mencoba untuk mencapai gencatan senjata yang setidaknya diharapkan dapat menghentikan sementara pertempuran sebelum bulan Ramadhan.

Rania menuturkan jika kesepakatan apapun akan terlambat untuknya karena sekarang anak-anaknya telah meninggal.

Baca Juga:
Banyak yang Terjebak pada Reruntuhan, Serangan Penjajah Israel di Rafah Tewaskan Sedikitnya 14 Warga Palestina

“Saya meminta izin tim penyelamat untuk mencari anak-anak saya di reruntuhan dan mereka mengeluarkan anak kembar saya, dimana mereka mengatakan kepada saya jika anak-anak saya telah meninggal,” ungkapnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Perang Masih Terus Berlangsung, Otoritas Palestina Harapkan Gencatan Senjata di Jalur Gaza pada Bulan Ramadhan

Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad Al Maliki, mengungkapkan Otoritas Palestina mengharapkan gencatan senjata di bulan Ramadhan.

Agresi Militer Penjajah Israel, UN Women Sebut Konflik di Jalur Gaza Juga Merupakan Perang terhadap Perempuan

Dalam pernyataannya, UN Women menyebutkan jika konflik yang terjadi di Jalur Gaza juga merupakan perang terhadap perempuan.

Krisis Kemanusiaan, Pasukan Penjajah Israel Terus Lakukan Pemboman Selama 3 Hari di Sebelah Timur Deir El Balah

Laporan menyampaikan jika pasukan penjajah Israel terus melakukan pemboman selama 3 hari di sebelah timur Deir El Balah.

Serangan Penjajah Israel, 3 Orang Dilaporkan Tewas dalam Pemboman Sekolah di Khan Younis

3 orang warga Palestina dilaporkan tewas akibat pemboman yang dilakukan oleh penjajah Israel di Khan Younis, Jalur Gaza.

Agresi Penjajah Israel, Menteri Pertahanan AS Sebut Lebih dari 25000 Perempuan dan Anak Telah Terbunuh dalam Perang Gaza

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menerangkan jika lebih dari 25.000 perempuan dan anak-anak telah terbunuh dalam perang di Jalur Gaza.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;