Banyak Orang Meninggal, Mantan Direktur Mossad Sebut Penjajah Israel Harus Membayar Mahal untuk Memulangkan Tawanan

Ket. Foto: Mantan Direktur Mossad Menyebutkan Jika Penjajah Israel Harus Membayar Mahal untuk Membebaskan Semua Tawanan
Ket. Foto: Mantan Direktur Mossad Menyebutkan Jika Penjajah Israel Harus Membayar Mahal untuk Membebaskan Semua Tawanan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, Yossi Cohen, yang merupakan mantan direktur Mossad, menyatakan jika penjajah Israel harus membayar mahal untuk mereka dapat memulangkan tawanan yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Selain itu, mantan direktur Mossad tersebut juga menyebutkan jika penjajah Israel memerlukan setidaknya 5 tahun untuk pulih dari perang saat perang Palestina berakhir.

“Setiap perjanjian gencatan senjata harus disetujui oleh Kabinet Perang dan juga mungkin seluruh pemerintah penjajah Israel dengan persyaratan yang sangat sulit,” katanya.

Baca Juga:
Terjadi Kekurangan, Penjajah Israel Dikabarkan Akan Mendatangkan 65 Ribu Pekerja Asing untuk Menggantikan Warga Palestina

Cohen menambahkan jika kesepakatan tersebut tidak boleh dilakukan secara bertahap  dan semua tawanan penjajah Israel juga harus ditukar dengan tahanan Palestina sekaligus.

Di hari Minggu kemarin, laporan menyebutkan jika Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan jika pemerintah penjajah Israel tidak bersedia untuk membayar harga berapa pun untuk memulangkan sejumlah tawanan yang masih ada di Gaza.

Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu juga membantah kabar yang menyebutkan jika penjajah Israel berencana untuk membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina.

Baca Juga:
Masih Agresi, Pegawai Sipil Hamas Dilaporkan Kembali Beroperasi di Gaza

Dia menerangkan jika banyak hal yang dikatakan di media yang menyatakan seolah-olah pemerintah penjajah Israel menyetujuinya.

“Kami tidak akan menyetujuinya,” tegasnya.

Di sisi lain, Qatar, Mesir dan juga Amerika Serikat terus berusaha untuk membuat Hamas dan penjajah Israel untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata yang termasuk dengan pembebasan para tahanan.

Baca Juga:
Digambarkan Mengerikan, Seorang Pria Palestina Ditembak Mati Penembak Jitu Penjajah Israel saat Mencari Makanan

Dalam gencatan senjata yang dilakukan di bulan November lalu, puluhan sandera penjajah Israel ditukar dengan tahanan Palestina.

Selain itu, saat itu, perang juga dihentikan sekitar sepekan.

Penjajah Israel menyebutkan jika lebih dari 130 orang tawanan masih berada di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Banyak Nyawa Melayang Akibat Perang, Ini Tentang Firing Zone 1918 yang Juga Dikenal Sebagai Zona Tembak Penjajah Israel

Di sisi lain, laporan lain menyampaikan jika pasukan penjajah Israel terus menahan seorang wanita Palestina yang sedang hamil 2 hari setelah dia ditangkap dari rumahnya.

“Penjajah Israel tetap menahan wanita yang sedang hamil 4 bulan meskipun suaminya yang merupakan seorang supir ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina telah menyerahkan diri,” ujar kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina (PPC). (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terbuka Tolak Gagasan Palestina Merdeka, Ini Tentang Penjajah Israel Raya

Berikut ini adalah tentang gagasan penjajah Israel Raya yang disebutkan salah satu pembuka jalannya adalah pemukiman penjajah Israel.

Banyak Korban Jiwa, Penjajah Israel Disebut Gunakan Pemukim Sebagai Pion untuk Membenarkan Peningkatan Kekerasan

Disebutkan jika penjajah Israel menggunakan para pemukim sebagai pion mereka untuk membenarkan peningkatan kekerasan.

Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, 3 Warga Palestina Ditangkap Penjajah Israel Dekat Nablus

Sekitar 3 orang warga Palestina ditangkap penjajah Israel dalam penggerebekan yang dilakukan di dekat Nablus, Tepi Barat.

Penjajah Israel Serang TK di Rafah, Beberapa Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka

Beberapa orang tewas dan puluhan orang terluka karena serangan yang dilakukan penjajah Israel ke sebuah TK di Rafah, Jalur Gaza.

Kini Sasar Rafah, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Banyak Menyerang di Wilayah Timur

Menurut laporan, pasukan penjajah Israel kini melakukan banyak serangan di wilayah timur Rafah di Jalur Gaza.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;