Termasuk Penarikan Total Tentara Penjajah Israel, PM Netanyahu Tolak Persyaratan yang Diajukan Hamas untuk Akhiri Perang

Ket. Foto: PM Benjamin Netanyahu Dikabarkan Menolak Persyaratan dari Hamas untuk Mengakhiri Perang
Ket. Foto: PM Benjamin Netanyahu Dikabarkan Menolak Persyaratan dari Hamas untuk Mengakhiri Perang Source: (Foto/X/@IsraeliPM)

Internasional, gemasulawesi – Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan menolak persyaratan yang diajukan oleh Hamas untuk mengakhiri perang Palestina dan juga pembebasan para sandera.

Sebelumnya, Hamas mengajukan syarat untuk mengakhiri perang Palestina kepada pihak penjajah Israel termasuk dengan penarikan total tentara penjajah Israel dari Jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang juga turut diserang.

Mengenai penolakan Benjamin Netanyahu tersebut, salah satu pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan jika itu berarti tidak ada peluang untuk kembalinya para sandera yang masih berada di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Lawan Penjajah Israel, Sejumlah Pejabat AS Sebut Hamas Miliki Amunisi dan Tenaga yang Cukup untuk Perang Berbulan Bulan

Netanyahu mengatakan jika sebagai imbalan atas pembebasan sandera, Hamas menuntut untuk mengakhiri perang, penarikan pasukan dari Jalur Gaza dan juga pembebasan semua ‘pembunuh’ dan ‘pemerkosa’.

“Dalam persyaratan yang diajukan mereka, itu termasuk dengan membiarkan Hamas tetap utuh,” ujarnya.

Dia menambahkan dirinya langsung menolak syarat penyerahan yang diajukan oleh ‘monster’ Hamas.

Baca Juga:
Biaya Rekonstruksi Diperkirakan Mencapai 500 Juta USD, 1000 Masjid Dilaporkan Hancur di Gaza Sejak Agresi

Di akhir bulan November 2023, sebuah kesepakatan disetujui oleh Hamas dan penjajah Israel yang menghasilkan gencatan senjata selama sepekan.

Kesepakatan itu juga termasuk dengan membebaskan lebih dari 100 sandera dari sekitar 240 sandera yang berada di Jalur Gaza.

Dalam kesepakatan tersebut, penjajah Israel juga menyetujui untuk membebaskan 240 tawanan yang selama ini berada di penjara-penjara penjajah Israel.

Baca Juga:
Berbeda dari yang Lain, Ritual Pagi Gaza Diawali dengan Mencari Boneka, Buku dan Orang Terdekat di Bawah Reruntuhan

Perang yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu ini telah membuat lebih dari 25 ribu orang rakyat Palestina meninggal.

Sementara itu, ribuan lainnya diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan di tengah penyebaran penyakit dan juga kelaparan yang melanda rakyat Palestina.

Situasi ini dikhawatirkan menambah jumlah korban jiwa akibat perang.

Baca Juga:
Remaja AS Keturunan Palestina Dibunuh di Tepi Barat, Ayahnya Sebut Penjajah Israel Adalah Mesin Pembunuh

Di sisi lain, sebelumnya, Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menegaskan dia menolak negara Palestina.

“Saya tidak akan memberikan kompromi yang diharapkan terkait dengan kendali penuh keamanan penjajah Israel atas seluruh wilayah kami di sebelah barat Sungai Yordan,” tandasnya.

Dalam pernyataannya yang lain, Benjamin Netanyahu kembali mengulangi bahwa dia akan menuntut kontrol keamanan penuh untuk penjajah Israel atas seluruh wilayah barat Yordania. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Ratusan Dibunuh dalam Waktu 24 Jam, Jumlah Korban Tewas Perang Palestina Lampaui Angka 25 Ribu Jiwa

Jumlah korban tewas akibat perang di Palestina yang telah berlangsung sejak tanggal 7 Oktober 2023 telah melebihi angka 25 ribu jiwa.

Rancangan Hari Setelahnya di Gaza, Seorang Peneliti Sebut Rencana AS untuk Rombak Otoritas Palestina Pasti Akan Gagal

Seorang peneliti yang juga aktivis politik menyatakan rencana perombakan AS terhadap Otoritas Palestina pasti akan gagal.

Buat Surat bagi Menlu AS, Sejumlah Anggota Parlemen Nyatakan Penolakan untuk Potensi Perpindahan Paksa Warga Gaza

Sejumlah anggota parlemen AS membuat surat untuk Menlu AS menyatakan mereka menolak terhadap potensi perpindahan paksa warga Jalur Gaza.

Unggah Video yang Ejek Penghancuran Sebuah Sekolah di Gaza, Penjajah Israel Dapat Kecaman dari Sejumlah Pihak

Diketahui jika penjajah Israel mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak karena memposting video yang ejek penghancuran sebuah sekolah di Gaza

Penjajah Sebarkan Selebaran Cari Informasi Sandera, Warga Gaza Tegaskan untuk Mengakhiri Perang

Warga Gaza menegaskan untuk mengakhiri perang ketika diketahui jika penjajah Israel menyebarkan selebaran untuk mencari informasi sandera.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;