Internasional, gemasulawesi – Salah satu warga Jalur Gaza yang juga merupakan jurnalis salah satu media terkenal di dunia, Mohammed R Mhawish, mengungkapkan dia kini tinggal di tempat penampungan milik PBB.
Mohammed R Mhawish menyatakan jika di siang harinya, orang-orang akan bertualang untuk mencari apa yang dapat mereka dapatkan untuk keluarga merekayang kelaparan.
Menurut Mohammed R Mhawis, ketika dia bergabung dengan mereka, dia melihat anak-anak Palestina yang menyisir reruntuhan untuk mencari boneka yang dapat menjadi tempat hiburan mereka.
“Untuk remaja, mereka akan mencari buku sekolah untuk mereka, orang tua mencari makanan dan para lansia berusaha menemukan barang-barang mereka yang hilang,” katanya.
Dia menambahkan kaum lansia tersebut juga akan mencari putra-putri dan cucu-cucu mereka yang mungkin tertimbun di bawah reruntuhan.
“Saat siang hari, langit akan dipenuhi dengan deru pesawat tempur dan di malam hari, kami akan diterangi dengan cahaya ledakan,” ujarnya.
Baca Juga:
Ratusan Dibunuh dalam Waktu 24 Jam, Jumlah Korban Tewas Perang Palestina Lampaui Angka 25 Ribu Jiwa
Dia menerangkan jika agresi yang kini telah membunuh lebih dari 25 ribu orang itu telah membuat seluruh Jalur Gaza berada dalam reruntuhan yang akan tampak seperti kota mati.
Mohammed R Mhawish menuturkan hingga kini, bantuan masih terbatas, begitu juga dengan berbagai kebutuhan dasar seperti air, perawatan medis, listrik dan makanan, menjadi sangat berharga.
“Saat rumah keluarga saya dibom di awal Desember lalu, saya dan keluarga saya harus tetap berada di tempat tidur selama sebulan dan saat luka kami semua berdarah, kami hanya memiliki peralatan pertolongan pertama darurat, seperti sebagian besar pengungsi lainnya,” katanya.
Jurnalis tersebut mengungkapkan jika setiap harinya akan ada laporan kejadian orang yang ditembak saat hendak pulang ke rumah.
“Karena kini, hampir semua yang terjadi di Jalur Gaza terjadi atas kebijakan penjajah Israel yang dipaksakan kepada kami,” akunya.
Dia menegaskan jika rakyat Palestina memerlukan gencatan senjata permanen.
“Yang rakyat Palestina inginkan saat ini sama seperti yang diinginkan semua orang di dunia, yakni perdamaian dan keamanan. (*/Mey)