Internasional, gemasulawesi – Otoritas Kesehatan di Jalur Gaza menyatakan jika serangan udara penjajah Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 178 orang dalam waktu 24 jam.
Ini menyebabkan angka korban jiwa akibat perang di Jalur Gaza meningkat dari yang tadinya sekitar 24 ribu orang menjadi lebih dari 25 ribu jiwa.
Menurut Otoritas Kesehatan di Jalur Gaza, angka pastinya adalah 25.105 orang sejak perang meletus di tanggal 7 Oktober 2023.
Disebutkan juga jika sekitar 293 orang terluka yang membuat sekitar 62.681 orang terluka sejak perang dimulai.
Diketahui jika pengumuman tersebut muncul setelah penjajah Israel melakukan serangan selama 24 jam di akhir pekan.
Serangan tersebut dilaporkan terjadi di sejumlah lokasi di Jalur Gaza, yang termasuk juga dengan serangan terhadap mobil sipil di pasar Yarmouk yang terletak di Jalur Gaza dan dikabarkan menewaskan 2 orang rakyat Palestina.
Selain itu, serangan itu juga terjadi ketika tentara penjajah Israel terus menggempur Tepi Barat.
Beberapa kota di Tepi Barat yang mereka serang adalah Qalqilya, Hebron dan Maythaloun yang berada di selatan Jenin.
Sementara itu, sekitar 5 orang dinyatakan meninggal di serangan yang terjadi di kamp pengungsi Jabalia yang terletak di Jalur Gaza utara.
Disebutkan selama beberapa waktu kru ambulans yang dipanggil tidak dapat mencapai lokasi penembakan terjadi.
Di akhir pekan, Gerakan Non Blok (GNB) menyatakan mereka mengecam agresi yang hingga kini terus berlangsung di Palestina.
Gerakan Non Blok juga mendesak diterapkannya resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan bantuan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah yang dikepung.
Baca Juga:
Penjajah Sebarkan Selebaran Cari Informasi Sandera, Warga Gaza Tegaskan untuk Mengakhiri Perang
Di sisi lain, Wakil Presiden Kuba, Salvador Valdes Mesa, mengungkapkan masyarakat dunia sejak tanggal 7 Oktober 2023 telah menyaksikan salah satu tindakan genosida paling kejam yang pernah ada dan tercatat dalam sejarah dunia.
“Ini mempertanyakan bagaimana negara-negara Barat yang selama ini mengaku sangat beradab, dapat membenarkan serangan tanpa pandang bulu dan pemboman yang menewaskan perempuan dan anak di Jalur Gaza?” ujarnya. (*/Mey)