Timbulkan Dampak yang Lain, Agresi Penjajah Israel Membuat Banyak Pemain Sepak Bola Palestina Tewas

Ket. Foto: Banyak Pemain Sepak Bola Palestina Dilaporkan Banyak yang Tewas Karena Perang (Foto/Pinterest/@Lollikins83)
Ket. Foto: Banyak Pemain Sepak Bola Palestina Dilaporkan Banyak yang Tewas Karena Perang (Foto/Pinterest/@Lollikins83) Source: (Foto/Pinterest/@Lollikins83)

Internasional, gemasulawesi – 4 hari setelah Israel memulai serangannya di Gaza, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2023, salah satu pemain sepak bola Palestina, Mohammed, dikabarkan meninggal karena pemboman yang dilakukan Israel.

Sejak saat itu, serangan Israel semakin meningkat dan karenanya sepak bola Palestina kali ini dianggap mati meskipun kemungkinan akan kembali lagi.

Salah satu pemain sepak bola Palestina yang lain, Mohammed Balah, diketahui kembali ke Gaza di musim panas ini setelah sebelumnya meniti karier profesionalnya di Yordania, Oman dan Mesir.

Baca Juga: Bertekad Hancurkan Hamas, Pakar Berpendapat Penjajah Israel Telah Kalah dalam Pertarungan Memperebutkan Opini Publik

Dia mengatakan berharap dapat kembali ke tim nasional sepak bola Palestina, namun hal itu tidak mungkin terjadi sekarang.

Dalam salah satu pesan terakhirnya di media sosialnya yang tercatat di bulan Oktober lalu, Balah mengungkapkan dia kurang optimis untuk dapat selamat dari gelombang kekerasan yang paling baru.

“Kami akan mati dalam diam karena ini, jauh dari pandangan dunia dan juga teman-teman,” tulisnya.

Baca Juga: Agresi Tidak Kunjung Berhenti, Ini Alasan Kenapa Islamofobia Meningkat di Tengah Perang Palestina

Di antara korban tewas yang terkonfirmasi adalah atlet dan pengurus dari berbagai cabang olahraga, termasuk pemain bola basket Al-Breij, Bassim Al-Nabahin, pesepakbola Rashid Dabbour dan Ahmad Awad.

Karena ketegangan yang meningkat akibat perang, selain di Jalur Gaza, komunitas olahraga Palestina di Tepi Barat juga terkena dampaknya.

Salah satu gelandang Markaz Balata yang masih berusia 19 tahun, Mohammade Marwee, dibunuh oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina selama protes di kampung halamannya di Tubas yang dekat dengan Nablus di tanggal 27 Oktober 2023.

Baca Juga: Dalam Kehidupan atau Kematian, Ini Bagaimana Penjajah Israel Gunakan Biopower untuk Mengontrol Rakyat Palestina

Perang Palestina ini membuat semua jenis acara olahraga terhenti, baik di Gaza dan Tepi Barat.

Dengan sepak bola yang terhenti hingga waktu yang belum ditentukan akibat perang ini, para pemain tim nasional Palestina pada awal-awal perang dilaporkan berusaha untuk pergi dan merintis karier ke negara lain.

Memburuknya situasi keamanan di Tepi Barat karena perang membuat banyak dari para pemain timnas Palestina tersebut tidak dapat melakukan perjalanan antar kota di Palestina karena kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel di jalan raya.

Baca Juga: Penjajah Israel Masih Terus Lakukan Agresi, Gaza Disebutkan Sebagai Metafora Global untuk Dapatkan Kembali Keadilan

Khalil Jadalah yang merupakan komentator dan analis sepak bola Palestina mengungkapkan sulit untuk mengetahui pasti berapa banyak orang yang meninggal selama perang ini karena banyaknya korban jiwa. (*/Mey)

 

...

Artikel Terkait

wave
Tetap Hangat di Gaza, Warga Palestina Berbagi Bagaimana Mereka Bertahan Hidup saat Perang Terjadi pada Musim Dingin

Rakyat Palestina membagikan cerita bagaimana mereka bertahan hidup di tengah-tengah perang saat musim dingin seperti sekarang.

Sengaja Dihancurkan, Asosiasi Sepak Bola Palestina Serukan Komunitas Internasional Lindungi Fasilitas Olahraga

Asosiasi Sepak Bola Palestina atau PFS mengeluarkan seruan untuk komunitas internasional melindungi fasilitas olahraga Palestina.

Banyak Penderitaan Terjadi, Pemikir Arab Ramalkan Penjajah Israel Akan Jatuh ke Dalam Rawa di Gaza

Azmi Bishara yang merupakan salah satu pemikir Arab meramalkan Israel akan jatuh ke dalam rawa di Gaza.

Terdapat Tuntutan Nuansa dalam Narasi Gaza dan Palestina, Pakar Sebut Sebagai Upaya Kaburkan Konteks Apartheid

Seorang pakar menyatakan jika terdapatnya tuntutan nuansa di narasi Gaza dan Palestina merupakan upaya untuk mengaburkan konteks apartheid.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;