Belum Berhenti, Ahli Sebut Pengkhianatan terhadap Perjanjian Oslo Masih Hantui Rakyat Palestina 30 Tahun Kemudian

Ket. Foto: Seorang Ahli Menyebutkan Pengkhianatan terhadap Perjanjian Oslo Masih Menghantui Masyarakat Palestina 30 Tahun Kemudian (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Seorang Ahli Menyebutkan Pengkhianatan terhadap Perjanjian Oslo Masih Menghantui Masyarakat Palestina 30 Tahun Kemudian (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi – Jika mengingat kekerasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina dalam beberapa dekade terakhir, sulit untuk mengingat harapan dan optimisme terhadap prospek perdamaian yang diinginkan banyak orang.

Optimisme ini memuncak dengan ditandatanganinya Perjanjian Oslo beberapa dekade yang lalu antara Israel dengan Palestina.

Yasser Arafat yang saat itu menjabat sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) bersama dengan beberapa anggota Fatah melakukan pertemuan dengan anggota pemerintah Israel untuk merundingkan persyaratan untuk suatu bentuk pemerintahan mandiri Palestina.

Baca Juga: Dari Amerika hingga Palestina, Perlawanan Masyarakat Adat terhadap Kolonialisme Pemukim Transnasional

Komunitas internasional saat itu menganggap peristiwa tersebut menawarkan dalih sempurna untuk solusi 2 negara dimana Israel dengan Palestina hidup berdampingan.

Namun, di sisi lain, banyak pihak yang tidak memiliki antusiasme dan optimisme yang sama dengan yang dianut oleh sebagian besar di dunia.

Diketahui jika intelektual Palestina, Edward Said, menyatakan dia tidak setuju dengan Perjanjian Oslo segera setelah ditandatangani.

Baca Juga: Dilaporkan Kencingi Tahanan, Ini Alasan Kenapa Penghinaan Memiliki Peran dalam Perang Palestina

“Instrumen penyerahan diri Palestina, Versailles Palestina,” katanya.

Dia menuturkan sangat jelas bahwa kebebasan Palestina dalam arti yang sebenarnya belum tercapai.

“Ini jelas dirancang untuk tidak melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh Amerika dan juga Israel,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Penderitaan, Ahli Sebut Rencana Penjajah Israel di Jalur Gaza Masih Dapat Digagalkan

Disebutkan jika tampak jelas jika ada tekanan yang signifikan untuk melakukan negosiasi dan juga menerima perjanjian, yang terutamanya perjanjian dengan janji bantuan asing yang siap dikerahkan ke Palestina dalam upaya mereka mendirikan negara.

Salah seorang asisten profesir di Universitas Central Florida, Yara M Asi, menerangkan bahwa Perjanjian Oslo sebenarnya bukan tentang perdamaian ataupun keadilan.

“Namun, perjanjian ini adalah tentang menerapkan landasan teknis dan logistik bagi negara Palestina di masa depan yang sebenarnya belum terdefinisi,” ucapnya.

Baca Juga: Banyak Air Mata yang Tumpah, Reaksi Tentara Penjajah Israel terhadap Operasi Hamas Telah Lalui 4 Fase Berbeda

Dia melanjutkan hal yang hilang dalam Perjanjian Oslo adalah perjanjian tersebut dimaksudkan sebagai perjanjian sementara yang akan membentuk Otoritas Nasional Palestina atau PA dan struktur negara Palestina.

“Untuk Israel, Perjanjian Oslo merupakan keberhasilan yang tidak perlu dipertanyakan lagi dan untuk Palestina, perjanjian itu memperkuat penaklukan mereka,” tandasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Israel Katakan Perang Gaza Seperti PD II, Ahli Sebut Hal Ini Membenarkan Kebrutalan

Para ahli menyatakan perkataan Israel tentang perang Gaza seperti Perang Dunia II membenarkan kebrutalan terhadap rakyat Palestina.

Korban Terus Berjatuhan, Kemenlu Palestina Tuduh Penjajah Israel Eksploitasi Perang untuk Rebut Kendali Masjid Al Aqsa

Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel ingin menguasai Masjid Al-Aqsa dengan mengeksploitasi perang.

Puncak Natal Jatuh di 25 Desember, Tradisi Kristen di Betlehem Diwujudkan dalam Tanggal Perayaan yang Berbeda

Diketahui jika tradisi Kristen di Betlehem diwujudkan di dalam tanggal perayaan yang berbeda, meskipun puncaknya di tanggal 25 Desember.

Sejak Perang Dimulai, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Menangkap Hampir 4700 Orang di Tepi Barat

Sebuah laporan baru-baru ini menyatakan jika hampir 4.700 orang telah ditangkap oleh Israel sejak perang Palestina dimulai di awal Oktober.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;