Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, laporan terbaru menyebutkan jika tentara Israel telah menangkap sekitar 4.695 warga Palestina yang berada di Tepi Barat sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Di akhir pekan lalu, dari hari Sabtu malam hingga Minggu pagi, setidaknya 10 orang kembali ditangkap oleh militer Israel di Tepi Barat.
Di sisi lain, kantor berita resmi Turki, Anadolu, menyebutkan jika informasi tersebut hadir dalam pernyataan bersama antara PPC, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Otoritas Palestina.
Baca Juga: Definisikan Ulang Natal di Tengah Perang, Umat Kristen Palestina Sebut Yesus Lahir di Reruntuhan
Laporan yang sama menyebutkan jika Siham Abu Ayyash yang merupakan seorang guru merupakan salah satu yang ditangkap ketika militer Israel menggerebek rumahnya yang berada di Beit Ummar, sebuah kota dekat Hebron.
Hal tersebut diketahui berasal dari sumber lokal yang tidak disebutkan namanya yang mengatakannnya kepada awak media.
Sumber itu juga melaporkan jika rumah Abu Ayyash dihancurkan isinya dan guru tersebut beserta keluarganya diserang.
Baca Juga: Masih Terus Bombardir, Ahli Sebut Einstein Telah Ramalkan Penjajah Israel 75 Tahun Lalu
“Yang kami ketahui, ponsel dan komputernya disita dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui,” katanya.
Selain itu, penangkapan yang dilakukan oleh tentara Israel di akhir pekan tersebut juga dilakukan di Provinsi Nablus, Betlehem, Jenin dan Hebron serta Tulkarm.
Penangkapan ini terjadi di tengah-tengah perang yang masih terus dilakukan oleh Israel di Gaza.
Baca Juga: Termasuk Korban, Pemantau HAM Sebut Penjajah Israel Eksekusi Puluhan Lansia di Gaza
Diketahui jika lebih dari 20.000 rakyat Palestina meninggal.
Sebuah pendapat di luar sana menyampaikan jika sejak pertempuran pecah, Israel dan pemukim Israel telah meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina yang berada di Tepi Barat.
Di hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2023 lalu, laporan juga menyebutkan jika Betlehem untuk tahun ini menandai Natal dengan kewaspadaan saat bom dan serangan terus dilakukan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Hadapi Patah Hati Saat Natal, Umat Kristen Betlehem Ungkap Tidak Rasakan Kegembiraan di Hati Mereka
Di hari Sabtu, umat Kristen Palestina mengadakan perayaan Natal yang suram di Betlehem dengan hanya menyanyikan nyanyian pujian yang diterangi cahaya lilin dan juga doa yang ditujukan untuk perdamaian di Gaza yang masih dilanda perang. (*/Mey)