Internasional, gemasulawesi – Saat Natal tiba, biasanya umat Kristen Palestina akan menghiasi rumah-rumah mereka dengan dekorasi dan pernak-pernik Natal yang akan menyemarakkan suasana.
Hal itu juga dilakukan oleh Noha Helmi, salah satu umat Kristen di Betlehem yang mengakui jika dia biasanya menyiapkan rumah untuk keluarganya yang akan berkumpul setiap tahun.
Selain itu, Noha Helmi juga akan membuat manisan Natal dan juga makanan Natal yang meriah untuk menyambut tamu yang datang.
Dia juga akan meletakkan hadiah Natal di bawah pohon Natal untuk para cucunya.
Namun, tahun ini, dengan serangan dari Israel yang belum juga berhenti sejak tanggal 7 Oktober lalu, Noha Helmi menyatakan tidak akan ada yang berkumpul di rumahnya.
Dikatakannya, bahkan anak-anaknya juga mengatakan kepadanya tidak ingin melakukan perayaan Natal.
Baca Juga: Jajah Tanah Palestina, Ini Bagaimana Sosialis Zionisme Membantu Mencuci Ulang Nakba Palestina
“Tidak ada lagi kegembiraan dan kesenangan yang masih ada di hati kami untuk saat ini,” katanya.
Betlehem yang menjadi kota suci untuk umat Kristiani, menunda perayaan Natal.
Disebutkan jika keputusan penundaan Natal bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan, tetapi, hal ini diambil oleh gereja dan komunitas di Betlehem untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina yang menghadapi berbagai macam penderitaan karena serangan dan pemboman yang tidak kunjung berhenti.
Perang Palestina juga telah menyebabkan pariwisata di Betlehem berhenti, meskipun itu merupakan landasan perekonomian mereka dan menjadi mata pencaharian utama untuk warga Betlehem.
Salah seorang warga Betlehem, Um Shadi, mengungkapkan saat ini semua orang tidak dapat merayakan Natal dalam kondisi di tengah perang seperti sekarang.
“Bagaimana kita dapat merayakan Natal ketika harus menyaksikan mereka yang berada di Gaza kesulitan bahkan untuk mengisi perut mereka yang bahkan hanya untuk 1 kali sehari?” tanyanya.
Semua tanda-tanda perayaan Natal yang biasanya,seperti pohon Natal dan dekorasi Natal juga telah hilang dari jalanan dan juga rumah-rumah di Betlehem.
Biasanya, masyarakat akan beramai-ramai pergi ke Manger Square yang menjadi ciri khas Natal yang dihiasi dengan dekorasi untuk menyaksikan pesta kembang api.
Namun, seperti yang diketahui semua orang, itu tidak terjadi di Natal tahun ini.
Baca Juga: Semakin Gila, Tentara Israel Dilaporkan Menembak Mati Wanita Hamil di Gaza
Di tahun-tahun yang lebih membahagiakan, beberapa warga Kristen dari Gaza akan mendapatkan izin dari pemerintah Israel untuk melakukan perjalanan dari Gaza ke Betlehem di hari Natal. (*/Mey)