Hadapi Patah Hati Saat Natal, Umat Kristen Betlehem Ungkap Tidak Rasakan Kegembiraan di Hati Mereka

Ket. Foto: Umat Kristen di Betlehem Menyebutkan Mereka Tidak Merasakan Kegembiraan di Hati Mereka di Natal Tahun Ini (Foto/X/@SalwaNadira12)
Ket. Foto: Umat Kristen di Betlehem Menyebutkan Mereka Tidak Merasakan Kegembiraan di Hati Mereka di Natal Tahun Ini (Foto/X/@SalwaNadira12) Source: (Foto/X/@SalwaNadira12)

Internasional, gemasulawesi – Saat Natal tiba, biasanya umat Kristen Palestina akan menghiasi rumah-rumah mereka dengan dekorasi dan pernak-pernik Natal yang akan menyemarakkan suasana.

Hal itu juga dilakukan oleh Noha Helmi, salah satu umat Kristen di Betlehem yang mengakui jika dia biasanya menyiapkan rumah untuk keluarganya yang akan berkumpul setiap tahun.

 Selain itu, Noha Helmi juga akan membuat manisan Natal dan juga makanan Natal yang meriah untuk menyambut tamu yang datang.

Baca Juga: Tidak Ada Perayaan untuk Sekarang, Ini Beberapa Ritual Natal Unik yang Biasanya Dilakukan di Palestina

Dia juga akan meletakkan hadiah Natal di bawah pohon Natal untuk para cucunya.

Namun, tahun ini, dengan serangan dari Israel yang belum juga berhenti sejak tanggal 7 Oktober lalu, Noha Helmi menyatakan tidak akan ada yang berkumpul di rumahnya.

Dikatakannya, bahkan anak-anaknya juga mengatakan kepadanya tidak ingin melakukan perayaan Natal.

Baca Juga: Jajah Tanah Palestina, Ini Bagaimana Sosialis Zionisme Membantu Mencuci Ulang Nakba Palestina

“Tidak ada lagi kegembiraan dan kesenangan yang masih ada di hati kami untuk saat ini,” katanya.

Betlehem yang menjadi kota suci untuk umat Kristiani, menunda perayaan Natal.

Disebutkan jika keputusan penundaan Natal bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan, tetapi, hal ini diambil oleh gereja dan komunitas di Betlehem untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina yang menghadapi berbagai macam penderitaan karena serangan dan pemboman yang tidak kunjung berhenti.

Baca Juga: Tidak Bisa Hanya Diam, Perwakilan Serikat Pekerja Sebut Sudah Saatnya Gerakan Buruh Mengambil Sikap untuk Palestina

Perang Palestina juga telah menyebabkan pariwisata di Betlehem berhenti, meskipun itu merupakan landasan perekonomian mereka dan menjadi mata pencaharian utama untuk warga Betlehem.

Salah seorang warga Betlehem, Um Shadi, mengungkapkan saat ini semua orang tidak dapat merayakan Natal dalam kondisi di tengah perang seperti sekarang.

“Bagaimana kita dapat merayakan Natal ketika harus menyaksikan mereka yang berada di Gaza kesulitan bahkan untuk mengisi perut mereka yang bahkan hanya untuk 1 kali sehari?” tanyanya.

Baca Juga: Banyak Anak yang Tewas, Seorang Dosen Meminta Zionis dari Kristen Palestina Berhenti Terlibat dengan Penjajah Israel

Semua tanda-tanda perayaan Natal yang biasanya,seperti pohon Natal dan dekorasi Natal juga telah hilang dari jalanan dan juga rumah-rumah di Betlehem.

Biasanya, masyarakat akan beramai-ramai pergi ke Manger Square yang menjadi ciri khas Natal yang dihiasi dengan dekorasi untuk menyaksikan pesta kembang api.

Namun, seperti yang diketahui semua orang, itu tidak terjadi di Natal tahun ini.

Baca Juga: Semakin Gila, Tentara Israel Dilaporkan Menembak Mati Wanita Hamil di Gaza

Di tahun-tahun yang lebih membahagiakan, beberapa warga Kristen dari Gaza akan mendapatkan izin dari pemerintah Israel untuk melakukan perjalanan dari Gaza ke Betlehem di hari Natal. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bombardir, Laporan Terbaru Sebut Penjajah Israel Gunakan Bom Paling Merusak terhadap Warga Sipil Gaza di Zona Aman

Terdapat laporan yang menyebutkan Israel menggunakan bom yang paling merusak terhadap masyarakat sipil di Gaza pada zona aman.

Masih Lakukan Gempuran, Tingkat Kemiskinan Israel Meroket Setelah Lakukan Serangan ke Palestina

Sebuah laporan baru-baru ini menyatakan tingkat kemiskinan di Israel meroket setelah invasi dilakukan ke Palestina sejak tanggal 7 Oktober 2

Mengejutkan, CPJ Sebut Perang Palestina Adalah yang Paling Mematikan dalam Sejarah Modern untuk Jurnalis

Dalam sebuah pernyataan terbaru, CPJ menyebutkan perang Palestina adalah yang paling mematikan untuk jurnalis dalam sejarah modern.

Serangan Tiada Henti, Warga Gaza Ungkap Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom

Beberapa warga Gaza mengatakan jika mereka lebih takut dengan pengasingan permanen dibandingkan dengan bom yang terus-menerus diluncurkan.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;