Internasional, gemasulawesi – Komite Perlindungan Jurnalis atau CPJ baru-baru ini menyebutkan ketika Israel menyerang Palestina, jumlah jurnalis yang dibunuh sangat tinggi dalam sejarah modern.
CPJ menyebutkan bahwa 68 pekerja media telah terbunuh dalam 10 minggu agresi Israel dengan 61 orang diantaranya berasal dari Palestina.
CPJ dalam sebuah pernyataan menyampaikan lebih banyak jurnalis yang terbunuh dalam 10 minggu pertama perang Palestina dibandingkan dengan jumlah jurnalis yang terbunuh di satu negara dalam kurun waktu satu tahun penuh jika dihitung.
Baca Juga: Serangan Tiada Henti, Warga Gaza Ungkap Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom
“Kami mencatat lebih dari separuh kematian, yakni sekitar 37 orang jurnalis, terjadi di bulan pertama perang,” ujar mereka.
CPJ menambahkan itu menjadikannya bulan paling mematikan yang pernah didokumentasikan oleh CPJ
Diketahui jika CPJ mulai mencatat kematian para jurnalis di seluruh belahan dunia di tahun 1992.
Baca Juga: Sisakan Banyak Kisah Pilu, Pakar Sebut Israel sedang Lakukan Solusi Akhir Mereka Sendiri di Gaza
Diketahui jika CPJ merilis pernyataan itu ketika para jurnalis Palestina terus bekerja dalam kondisi yang mengerikan.
Mereka, seperti yang diketahui banyak orang, harus menghadapi penyerangan dan pemboman yang terus menerus, pengungsian dan juga kemungkinan menjadi sasaran pasukan Israel.
Disebutkan jika laporan yang dirilis CPJ tersebut menarik atensi pada apa yang disebut CPJ sebagai ‘pola nyata penargetan jurnalis dan keluarga mereka oleh militer Israel’.
CPJ juga mengungkapkan mereka mencatat setidaknya 1 kejadian dimana 1 orang jurnalis terbunuh saat dia sedang mengenakan lambang pers.
Jodie Ginsberg, yang merupakan presiden CPJ menuturkan jika konsentrasi jurnalis yang terbunuh di perang Palestina tidak ada bandingannya dalam sejarah CPJ dan ini menggarisbawahi betapa buruknya situasi ini untuk para pekerja media Palestina di lapangan.
“Konsentrasi jurnalis yang terbunuh di Jalur Gaza saat perang ini melebihi konsentrasi di zona konflik lainnya yang terdapat di seluruh dunia, seperti misalnya Ukraina, Irak, Suriah dan Afghanistan,” terangnya.
Selain itu, CPJ juga menegaskan jika Irak adalah satu-satunya negara yang mendekati angka kematian saat ini di Jalur Gaza, ketika di tahun 1996 lalu, 56 jurnalis terbunuh setelah invasi yang dilakukan Amerika Serikat ke Irak 3 tahun sebelumnya. (*/Mey)