Internasional, gemasulawesi – Salah seorang pakar, Dr Lydia Wazir, dalam suatu kesempatan mengatakan jika cakupan tindakan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina merupakan kejahatan perang yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.
Dr Lydia Wazir menyebutkan publik dunia memikul tanggung jawab moral untuk menuntut segera diakhrinya kejahatan ini.
Dr Lydia Wazir juga menegaskan jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pemimpin-pemimpin Israel lainnya harus mendapatkan dakwaan melakukan genosida di Pengadilan Kriminal Internasional.
Dia menambahkan jika sejak awal, Israel telah terlibat dalam perang genosida di Jalur Gaza.
Yang mengejutkan, sebelumnya, Giora Elland yang merupakan mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel menegaskan jika Israel perlu menciptakan krisis kemanusiaan di Gaza.
“Gaza akan menjadi tempat dimana tidak ada manusia yang dapat hidup,” katanya.
Elland melanjutkan jika perintah yang diterima sejak awal adalah untuk tidak memberikan makanan, air, listrik dan bahan bakar kepada masyarakat sipil Palestina.
“Selain itu, juga dengan mengubah Gaza menjadi tempat yang tidak mampu menopang kehidupan manusia,” ujarnya.
Dr Lydia Wazir menerangkan pengakuan juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, tantang menjatuhkan ribuan ton amunisi di Gaza dengan difokuskan pada kerusakan berat dan bukan akurasi, adalah salah satu contoh dari genosida yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Agresi Belum Selesai, Pakar Sebut PBB Dapatkan Kuntungan dari Genosida Penjajah Israel
“Jika menginginkan contoh yang lain, adalah seperti pernyataan Yoav Gallant yang menyebut orang-orang Palestina sebagai manusia binatang,” ujarnnya.
Dr Lydia Wazir menuturkan pernyataan Yoav Gallant yang lain adalah ‘kami akan melenyapkan semuanya’ adalah contoh yang lebih jauh lagi tentang genosida.
Dr Lydia Wazir menerangkan jika Raz Regal yang merupakan seorang sarjana Yahudi Israel terkemuka di dalam studi genosida dan holocaust pernah mengatakan bahwa Nazi membutuhkan waktu dua setengah tahun untuk bereksperimen dengan berbagai pemindahan paksa orang Yahudi sebelum menerapkan ‘solusi akhir’.
Baca Juga: Jadi Lambang, Ini tentang Keffiyeh Palestina yang Disebut Simbol Solidaritas yang Kontroversial
“Mengenai hal ini, saya bertanya-tanya berapa lama lagi Israel akan menyelesaikan solusi akhir mereka,” tuturnya. (*/Mey)