Serangan Tiada Henti, Warga Gaza Ungkap Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom

Ket. Foto: Warga Gaza Mengatakan Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom (Foto/X/@DrTedros)
Ket. Foto: Warga Gaza Mengatakan Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom (Foto/X/@DrTedros) Source: (Foto/X/@DrTedros)

Internasional, gemasulawesi – Israel hingga kini masih terus mengintesifkan serangannya ke wilayah Palestina terutama Jalur Gaza.

Dengan bom-bom yang tidak pernah berhenti  setiap harinya, warga Jalur Gaza yang terdesak di perbatasan dengan Semenanjung Sinai di Mesir di Kota Rafah mengatakan jika mereka kini tidak lagi memiliki tempat untuk melarikan diri karena tidak ada yang aman.

Ketika pemboman semakin mendekat, banyak warga Palestina yang disebutkan khawatir jika satu-satunya pilihan untuk mereka dapat terus hidup adalah pengasingan ke Sinai.

Baca Juga: Sisakan Banyak Kisah Pilu, Pakar Sebut Israel sedang Lakukan Solusi Akhir Mereka Sendiri di Gaza

Namun, seperti yang diketahui banyak orang jika mereka tidak menginginkan hal itu.

Salah satu warga Gaza, Umm Osama, menyebutkan jika hal itu terjadi, mereka mungkin tidak akan pernah dapat kembali lagi.

Dia menambahkan jika sekarang serangan darat juga mungkin akan lebih parah di Rafah.

Baca Juga: Dalam Menikmati Reputasinya yang Penuh Kebencian, Pakar Sebut Penjajah Israel Jelas Cetak Gol Bunuh Diri

“Kemana kami harus pergi setelah Rafah?” tanyanya.

Umm Osama menegaskan bahwa dia dan banyak warga Gaza lainnya yang mengungsi yang menolak gagasan untuk melarikan diri untuk melintasi perbatasan jika hal itu memungkinkan.

“Kami menolak untuk mengungsi ke Sinai dan kami ingin kembali ke rumah kami, meskipun rumah kami telah hancur kini,” ujarnya.

Baca Juga: Nasibnya Tidak Jelas, Pemantau HAM Sebut Penjajah Israel Ciptakan Kondisi Seperti Guantanamo untuk Tahanan Palestina

Umm Osama mengakui bahwa dia dan warga Jalur Gaza lainnya dihantui oleh pengasingan traumatis nenek moyang mereka dahulu dimana saat itu banyak penduduk Gaza yang merupakan keturunan warga Palestina yang terpaksa untuk meninggalkan rumah mereka setelah Israel berdiri di tahun 1948.

Umm Imad, salah satu warga Gaza lain yang juga mengungsi di Rafah menekankan jika Israel membuatnya memilih antara hidup di bawah bombardir ataupun pergi, dia akan tetap disini.

“Saya akan kembali meskipun ada tank disana dan saya akan kembali ke Gaza dan akan menanggung apapun,” tandasnya.

Baca Juga: Agresi Belum Selesai, Pakar Sebut PBB Dapatkan Kuntungan dari Genosida Penjajah Israel

Menghadapi serangan Israel yang telah berlangsung selama berminggu-minggu, sekitar 85% dari dari 2,3 juta rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Gaza terpaksa menuju ke selatan Gaza. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Jadi Lambang, Ini tentang Keffiyeh Palestina yang Disebut Simbol Solidaritas yang Kontroversial

Berikut ini tentang keffiyeh Palestina yang merupakan simbol perjuangan dan solidaritas untuk Palestina, namun kontroversial.

Masih Lancarkan Agresi, Hampir 66 Persen Pekerjaan di Gaza Hilang Sejak Perang Dimulai

Laporan yang dirilis baru-baru ini menyebutkan jika hampir 66 pekerjaan di Jalur Gaza hilang sejak perang Hamas dan Israel dimulai sejak awa

Hasilnya Dikatakan Mengejutkan, Separuh Pemilih AS Usia Muda Lebih Memilih Mendukung Hamas Dibandingkan Penjajah Israel

Dalam jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini, separuh dari pemilih AS yang berusia 18-24 diketahui lebih mendukung Hamas.

Diharapkan Berakhir, Kepala Bantuan PBB Sebut Perang Gaza di Luar Imajinasi dan Belum Setengah Selesai

Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara, Kepala Bantuan PBB menyatakan perang di Jalur Gaza telah terjadi di luar imajinasinya.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;