Internasional, gemasulawesi - Baru-baru ini, ahli sekaligus Direktur Pusat Penelitian dan Studi Kebijakan Arab, Dr Azmi Bishara, dalama wawancara terbarunya menyatakan jika masih terdapat kemungkinan untuk menggagalkan rencana Israel di Jalur Gaza.
Selain itu, Dr Azmi Bishara menyatakan rencana lainnya yang masih dapat digagalkan adalah rencana melawan perlawanan Palestina oleh pemerintah Amerika Serikat yang berkoordinasi dengan beberapa negara Arab untuk membentuk ‘hari setelah perang’.
Dr Azmi Bishara menegaskan hal ini dapat digagalkan dengan melakukannya melalui persatuan, kewaspadaan dan pembangunan koalisi Palestina.
“Namun, Israel mungkin masih mampu untuk menentukan hasil perang yang menguntungkan mereka,” katanya.
Dia menyebutkan sementara itu, sikap Amerika Serikat yang diketahui mendukung Israel tidak berubah meskipun baru-baru ini diketahui terdapat tanda-tanda keretakan yang terjadi antara hubungan Israel dan AS.
“Tidak ada jaminan Israel akan berhasil dalam rencana menjadikan Jalur Gaza di bawah kendali mereka, bahkan dengan persetujuan negara-negara Arab,” tegasnya.
Baca Juga: Israel Katakan Perang Gaza Seperti PD II, Ahli Sebut Hal Ini Membenarkan Kebrutalan
Bishara menyampaikan jika menurut analisisnya, Israel sedang merencanakan sistem apartheid sepenuhnya.
Selain itu, Dr Azmi Bishara menuturkan jika satu-satunya yang membedakan antara Israel dengan AS adalah pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang disepakati mereka.
“Arah yang dituju adalah transisi yang dimulai dari akhir Januari hingga pertengahan Februari,” jelasnya.
Selain itu, arah tujuan yang lainnya adalah dari fase yang terjadi saat ini ke fase baru dimana nantinya tindakan yang diambil akan ditujukan khusus ke sasaran, pemimpin dan terowongan Hamas.
“Saya juga percaya jika tidak ada seorang pun yang tahu fase ini akan terjadi berapa lama, terutama karena puing-puing telah menjadi masalah untuk Israel sebab telah menjadi tempat untuk para pejuang melakukan operasi mereka,” terangnya.
Dr Azmi Bishara memaparkan jika yang diperlukan adalah demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia Arab karena hal inilah yang diprediksi akan membuat Amerika Serikat khawatir bahwa tindakan yang sedang dilakukan Israel sekarang akan menimbulkan resiko untuk stabilitas kawasan. (*/Mey)