Internasional, gemasulawesi – Agresi yang dilakukan Israel kini telah masuk ke dalam bulan kesekian dan Benjamin Netanyahu selaku PM Israel telah sering diminta untuk menghentikan perang.
Sebelumnya diketahui jika Benjami Netanyahuu menggambarkan operasi Hamas di tanggal 7 Oktober 2023 dengan operasi 9/11 di New York yang terjadi di tahun 2001 lalu.
Baru-baru ini, Benjamin Netanyahu juga menyamakan Perang Gaza dengan Perang Dunia II yang dikatakan untuk mendapatkan validasi.
Sejarawan Israel dan aktivis sosialis, Ilan Pappe, mengatakan dalam suatu kesempatan jika upaya Israel ini bertujuan sebagai sebuah pembenaran atas kebijakan brutal mereka terhadap warga Palestina dan juga merupakan pedoman lama yang digunakan oleh negara tersebut.
Di sisi lain, ahli atau pakar kebijakan luar negeri AS dan Inggris di Universitas Birmingham, Scott Lucas, menyatakan jika penggunaan Perang Dunia II yang tiada henti oleh Israel dan para pendukungnya untuk mengurangi kritik terhadap perang yang berdarah di Gaza menunjukkan suatu hal.
“Yaitu Israel ingin menghilangkan dampakk pasca janji tahun 1945 yang menyatakan kita memerlukan sistem yang lebih baik sehingga warga sipil tidak menderita sia-sia di zona perang,” katanya.
Lucas menambahkan bahwa keputusan Israel untuk tidak ikut serta dalam ICC merupakan sebuah keputusan yang tepat, mengaku sebagai bagian dari perjuangan sekutu yang tidak jujur.
Lucas memaparkan jika saat ini terdapat banyak sekali warga sipil yang terbunuh karena tidak adanya perlindungan yang memadai yang diterapkan oleh kekuatan yang melakukan serangan.
“Dan hal itulah yang seharusnya dinilai oleh Israel dan menghadirkan Perang Dunia II dan lainnya tidak penting,” tandasnya.
Baca Juga: Sejak Perang Dimulai, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Menangkap Hampir 4700 Orang di Tepi Barat
Sementara itu, ahli yang lain yang berbasis di London, Jake Wallis Simons, menyampaikan ada 2 kesamaan di antara Perang Gaza dan Perang Palestina.
“Kesamaan yang pertama adalah adanya ancaman selama Perang Dunia II dan operasi Hamas terhadap Israel dan yang lainnya adalah agresor,” jelasnya.
Para ahli PBB, kelompok HAM internasional dan banyak negara di dunia telah memperingatkan Israel jika perang ini merupakan genosida modern. (*/Mey)