Puncak Natal Jatuh di 25 Desember, Tradisi Kristen di Betlehem Diwujudkan dalam Tanggal Perayaan yang Berbeda

Ket. Foto: Meskipun Puncak Natal Jatuh di Tanggal 25 Desember, Betlehem Merayakan Tradisi Kristen di Tanggal Perayaan yang Berbeda (Foto/X/@Silviamihan)
Ket. Foto: Meskipun Puncak Natal Jatuh di Tanggal 25 Desember, Betlehem Merayakan Tradisi Kristen di Tanggal Perayaan yang Berbeda (Foto/X/@Silviamihan) Source: (Foto/X/@Silviamihan)

Internasional, gemasulawesi – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jalan-jalan yang ada di kota tua Betlehem terlihat sepi jika dibandingkan dengan biasanya saat perayaan Natal karena Gaza.

Di Betlehem, pada Natal tahun ini, toko suvenir tetap tutup dengan beberapa pengecualian.

Para peziarah yang biasa tampak di Betlehem yang akan berdoa dengan berbagai bahasa, kini tidak terlihat lagi.

Baca Juga: Sejak Perang Dimulai, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Menangkap Hampir 4700 Orang di Tepi Barat

Meskipun begitu, suasana Natal tetap hadir.

Pengunjung Nativity Basilica merupakan warga Kristen Palestina setempat yang diketahui berasal dari Tepi Barat, Yerusalem dan juga Galilea.

Namun, sebagian besar berasal dari Betlehem sendiri.

Baca Juga: Definisikan Ulang Natal di Tengah Perang, Umat Kristen Palestina Sebut Yesus Lahir di Reruntuhan

Dilaporkan meski mereka semua berbicara dengan menggunakan bahasa Arab, namun, tata beribadah mereka berbeda.

Terdapat mereka yang beragama Ortodoks Yunani, Katolik Yunani dan Katolik Roma dan ada pula yang Protestan.

Natal di Betlehem sendiri menjadi ciri khas dari Betlehem.

Baca Juga: Masih Terus Bombardir, Ahli Sebut Einstein Telah Ramalkan Penjajah Israel 75 Tahun Lalu

Laporan menyebutkan jika musim Natal akan dimulai di awal Desember dengan pohon Natal tradisional tahunan.

Puncak perayaan Natal akan dilakukan di tanggal 25 Desember 2023, namun, di Betlehem sendiri, keragaman tradisi Kristen akan diwujudkan dalam tanggal perayaan yang berbeda untuk komunitas yang juga berbeda.

Untuk umat Kristen Ortodoks, Natal masih dirayakan di tanggal 25 Desember menurut kalender Julian, yang bertepatan dengan tanggal 7 Januari menurut kalender Gregorian.

Baca Juga: Termasuk Korban, Pemantau HAM Sebut Penjajah Israel Eksekusi Puluhan Lansia di Gaza

Selama berabad-abad ini, umat Kristen di Palestina hanya menganut kalender Ortodoks, yakni kalender Julian, meskipun kehadiran umat Katolik telah ada melalui para Bapa Fransiskan sejak tahun 1927.

Di tahun 1847, Paus Pius IX memutuskan untuk mengembalikan patriarkat Latin Yerusalem yang secara simbolis telah ada di Roma sejak perang salib di masa dahulu.

Dengan berbagai sejarahnya, dimanapun umat Kristen Palestina hadir, Natal akan dirayakan 2 kali setahun.

Baca Juga: Hadapi Patah Hati Saat Natal, Umat Kristen Betlehem Ungkap Tidak Rasakan Kegembiraan di Hati Mereka

Keberagaman umat Kristiani di Palestina terlihat jelas di jalan-jalan yang ada di Betlehem kuno.

Di setiap sudut, terdapat tanda yang menunjukkan gereja, biara atau kapel komunitas Kristen yang berbeda.

Jika dilihat secara umum, terdapat 13 gereja Kristen yang berbeda yang berada di Palestina.

Baca Juga: Tidak Ada Perayaan untuk Sekarang, Ini Beberapa Ritual Natal Unik yang Biasanya Dilakukan di Palestina

Kesemuanya itu termasuk dalam 3 keluarga ritual besar, yakni Ortodoks, Katolik, dan 2 gereja Protestan yang kecil, Anglikan dan juga Lutheran.

Ortodoks menjadi yang tertua dan dengan jumlah yang paling besar yang tersebar di beberapa gereja. (*/Mey)

 

...

Artikel Terkait

wave
Jajah Tanah Palestina, Ini Bagaimana Sosialis Zionisme Membantu Mencuci Ulang Nakba Palestina

Berikut ini adalah bagaimana sosialis-Zionisme membantu untuk mencuci ulang tentang Nakba Palestina yang terjadi di tahun 1948 lalu.

Tidak Bisa Hanya Diam, Perwakilan Serikat Pekerja Sebut Sudah Saatnya Gerakan Buruh Mengambil Sikap untuk Palestina

Salah satu perwakilan serikat pekerja tegaskan telah saatnya untuk gerakan buruh mengambil sikap untuk Palestina yang kian menyedihkan.

Banyak Anak yang Tewas, Seorang Dosen Meminta Zionis dari Kristen Palestina Berhenti Terlibat dengan Penjajah Israel

Seorang dosen diketahui meminta zionis dari umat Kristen Palestina untuk berhenti terlibat dengan Israel.

Semakin Gila, Tentara Israel Dilaporkan Menembak Mati Wanita Hamil di Gaza

Terdapat laporan yang menyatakan jika Israel menembak mati 4 wanita hamil dan menabraknya dengan buldozer di Jalur Gaza.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;