Internasional, gemasulawesi – Beberapa waktu yang lalu, dilaporkan jika Israel menembak mati 4 wanita hamil yang dilakukan oleh tentara Israel di Tal Al-Zaatar di Jalur Gaza.
Saksi mata yang menyaksikannya langsung mengatakan kepada awak media jika jenazah wanita hamil tersebut kemudian ditabrak oleh buldozer Israel dan dibiarkan tidak terkubur begitu saja di antara tumpukan jenazah lainnya.
Saksi mata menambahkan jika sebelumnya keempat wanita hamil tersebut mengibarkan bendera putih ketika mereka berusaha mencapai RS Al-Awda ketika mereka kemudian ditembak pasukan Israel.
“Beberapa rumah juga hancur karena serangan Israel selama berhari-hari di daerah tersebut dan jumlah korban jiwa juga belum dapat dikonfirmasi,” bunyi laporan tersebut.
Media lokal Palestina juga melaporkan jika baru-baru ini terdapat dugaan pembunuhan yang lain, namun, kebenarannya belum dapat diverifikasi.
Hal menyedihkan tersebut terjadi setelah sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan jumlah korban jiwa terbaru.
Baca Juga: Masih Lakukan Gempuran, Tingkat Kemiskinan Israel Meroket Setelah Lakukan Serangan ke Palestina
“Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak,” ujar salah satu perwakilan mereka.
Laporan yang sama menyebutkan jika tank-tank Israel juga telah bergerak maju di kota Jabalia yang berada di daerah Gaza utara.
Kantor berita Palestina, WAFA, menyampaikan jika sedikitnya 18 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah yang berada di daerah Gaza tengah.
WAFA melaporkan jika pemboman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza menggunakan pesawat tempur.
Di hari Jumat lalu, Dewan Keamanan PBB diketahui mengadopsi resolusi yang dikatakan lebih lunak yang menyerukan untuk segera mempercepat pengiriman bantuan kepada warga sipil yang telah banyak menemukan penderitaan di Gaza.
Beberapa pihak yang lain memprotes resolusi tersebut karena yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah gencatan senjata.
Baca Juga: Serangan Tiada Henti, Warga Gaza Ungkap Mereka Lebih Takut dengan Pengasingan Permanen daripada Bom
Di pihak lain, Hamas menolak tawaran gencatan senjata sementara yang ditawarkan Israel dengan imbalan pertukaran tahanan dan sandera.
Hamas menegaskan pertukaran hanya akan terjadi jika Israel menghentikan agresinya terhadap Palestina.
Israel sendiri berjanji akan terus berperang sampai Hamas dihancurkan dan disingkirkan dari Gaza. (*/Mey)