Internasional, gemasulawesi - Hingga kini, Israel masih terus menggempur Palestina terutama Jalur Gaza dengan dalih menumpas Hamas dan tindakan itu menarik perhatian dan juga komentar berbagai pihak, termasuk mantan Menteri Afrika Selatan, Ronnie Kasrils.
Ronnie Kasrils menyatakan jika apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina mengingatkan semua orang pada apa yang dialami Afrika Selatan selama apartheid.
Ronnie Kasrils menambahkan jika selama apartheid berlangsung, hal-hal yang dialami mirip seperti yang dialami Palestina seperti represif, kekejaman, kebrutalan polisi, pembatasan pergerakan, penangkapan, penahanan dan pemukim ilegal yang mengambil tanah Palestina.
Baca Juga: Didukung AS, Ini Bagaimana Penjajah Israel Tumbuh Menjadi Anak Manja di Dunia
Lebih lanjut, Kasrils menyebutkan bahwa invasi dan perampasan air serta tanah yang dilakukan Israel serta penghancuran rumah-rumah warga Palestina dan perkebunan zaitun adalah tindakan rasis.
“Israel menggunakan taktik yang mirip dengan apa yang digunakan oleh rezim apartheid Afrika Selatan ketika mengusir warga kulit hitam dari tanah mereka untuk menciptakan wilayah Bantustan yang hanya diperuntukkan untuk orang kulit hitam,” katanya.
Dia menegaskan jika Israel adalah negara apartheid.
“Israel adalah negara pemukim, seperti Afrika Selatan pada era apartheid,” ujarnya.
Dia menerangkan tidak seperti di Afrika Selatan dimana penjajah mengeksploitasi orang kulit hitam untuk dijadikan pekerja, rezim Israel tidak menginginkan pekerja Palestina karena takut akan demografi.
“Jadi sekarang mereka mencari pekerja dari negara-negara Afrika seperti Malawi dan Thailand di Asia,” jelasnya.
Ronnie Kasrils kemudian mengutip istilah Nazi yang digunakan untuk orang yang mereka anggap inferior, yakni lebih rendah dari manusia atau bahkan hewan.
“Begitulah para pemimpin dan pendukung apartheid biasa menyebut orang kulit hitam di Afrika Selatan,” terangnya.
Ronnie Kasrils yang juga merupakan mantan pendukung anti-apartheid ini mengakui dia telah dicap oleh beberapa orang sebagai anti-Semit karena pendiriannya yang mendukung hak-hak warga Palestina.
Selama perang Palestina berlangsung, Afrika Selatan telah menunjukkan dan mengambil sikap yang mendukung Palestina.
Salah satu negara di Benua Afrika itu mengutuk serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang kini telah menyebabkan lebih dari 18.000 rakyat Palestina tewas. (*/Mey)