Sebut Ada Faktor Psikologi, KPK Ungkap Sengaja Tidak Tempatkan Tersangka Kasus Dugaan Pungli di Rutan yang Dikelola

Ket. Foto: KPK Menyatakan Sengaja Tidak Menempatkan Tersangka Kasus Dugaan Pungli di Rutan yang Dikelola Pihaknya
Ket. Foto: KPK Menyatakan Sengaja Tidak Menempatkan Tersangka Kasus Dugaan Pungli di Rutan yang Dikelola Pihaknya Source: (Foto/GMaps/Wulandari Aprilliyanti)

Hukum, gemasulawesi – KPK diketahui menjebloskan para tersangka kasus dugaan pungli di rutan KPK ke rutan Polda Metro Jaya.

Disebutkan jika KPK telah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, terkait dengan penahanan para tersangka tersebut.

Asep Guntur, yang merupakan Direktur Penyidikan KPK, mengatakan jika Kapolda Metro Jaya menyambut baik penempatan para tersangka kasus dugaan pungli tersebut.

Baca Juga:
Masih Bergulir, Sidang Putusan Etik 2 Bos Kasus Pungli Akan Digelar Dewan Pengawas KPK pada 27 Maret 2024

Hingga kini, KPK telah menetapkan 15 orang tersangka untuk kasus dugaan pungli.

Mereka diantaranya adalah Achmad Fauzi atau AF yang merupakan Karutan Cabang KPK, Hengki atau HK yang adalah pegawai negeri yang dipekerjakan atau PNYD, Sopian Hadi atau SH yang merupakan PNYD pengamanan dan Deden Rochendi atau DR yang juga menjadi PNYD pengamanan.

Selain itu, termasuk dengan Ristanta atau RT (PNYD), Agung Nugroho atau AN, (PNYD). Ari Rahman Hakim atau ARH yang juga merupakan PNYD, Eri Angga Permana atau EAP (PNYD) dan Muhammad Ridwan (MR)  yang adalah petugas cabang rutan KPK.

Baca Juga:
Pengembangan Kasus Dugaan Suap Yana Mulyana, KPK Jadwalkan Pemanggilan Sekretaris Daerah Kota Bandung Hari Ini

Tersangka lainnya, yakni, Suharlan atau SH yang merupakan petugas cabang rutan KPK, Ramadhan Ubaidilah A (RUA) yang menjadi petugas rutan cabang KPK, Wardoyo atau WD yang merupakan petugas rutan cabang KPK dan Mahdi Aris atay MHA yang merupakan petugas rutan KPK.

2 orang tersangka lainnya adalah Ricky Rachmawanto atau RR yang merupakan petugas rutan cabang KPK dan Muhammad Abduh atau MA yang menjadi petugas rutan cabang KPK.

Menurut Asep, KPK memang tidak sengaja tidak menempatkan para tersangka kasus dugaan pungli ini di rutan yang dikelola oleh pihaknya.

Baca Juga:
Kembali Digelar, 2 Bos Kasus Pungli Akan Jalani Sidang Etik di Dewan Pengawas KPK Hari Ini

“Ada faktor psikologi yang menjadi latar belakang keputusan tersebut dibuat,” ungkapnya.

Asep menyampaikan jika salah satu tersangka merupakan kepala rutan cabang KPK dan pihak KPK menilai jika yang bersangkutan masih dapat menggunakan pengaruh yang dimilikinya jika ditempatkan di lingkungan KPK.

“Untuk menjaga netralitas dan yang lainnya agar tidak terjadi lagi, untuk penahanan 15 orang tersangka tersebut diputuskan di rutan Polda Metro Jaya,” pungkasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sempat Alami Penundaan, Sidang Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Kembali Digelar Hari Ini

Sidang eksepsi atau nota keberatan Syahrul Yasin Limpo kembali digelar hari ini, tanggal 13 Maret 2024, setelah sebelumnya sempat tertunda.

Sebut Makan Waktu yang Tidak Sebentar, KPK Dilaporkan Masih Mendalami Laporan Dugaan Gratifikasi Ganjar Pranowo

KPK dilaporkan masih mendalami laporan dugaan gratifikasi yang melibatkan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Proses Pengadilan Sengketa Pemilu 2024, MKMK Tegaskan Pembatasan Keterlibatan Hakim Anwar Usman

MKMK menegaskan mengenai pembatasan keterlibatan hakim Anwar Usman dalam proses pengadilan sengketa pemilu 2024.

KPK sedang Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Bermodus Investasi Fiktif Taspen, Erick Thohir Sebut Pihaknya Hormati Proses Hukum

Erick Thohir menyatakan pihaknya menghormati proses hukum yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi PT Taspen.

Saksi Kasus Syahrul Yasin Limpo, KPK Lakukan Penggeledahan di Rumah Pengusaha Hanan Supangkat

KPK dilaporkan menggeledah rumah pengusaha Hanan Supangkat yang menjadi saksi di kasus Syahrul Yasin Limpo.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;