Terkait Peluang Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta, Pakar Sebut Menyatukan Keduanya Merupakan Eksperimen yang Berani

Ket. Foto: Pakar Menyampaikan Menyatukan Anies dan Ahok Adalah Eksperimen yang Berani
Ket. Foto: Pakar Menyampaikan Menyatukan Anies dan Ahok Adalah Eksperimen yang Berani Source: (Foto/Instagram/@aniesbaswedan/@basukibtp)

Politik, gemasulawesi – Pakar yang juga merupakan Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, menyatakan jika peluang duet Anies Baswedan dan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama (BTP) di Pilgub Jakarta adalah eksperimen yang berani.

Dalam keterangannya hari ini, 11 Mei 2024, mengatakan pertarungan politik Anies Baswedan dan Ahok di Jakarta beberapa tahun yang lalu dalam pertarungan persepsi yang menjadi kenyataan dalam sekejap, tetapi, juga langsung hilang.

Menurut Didik J Rachbini, banyak pihak yang takut kemenangan Anies Baswedan di Jakarta akan menjadi monster politik radikal, yang tidak akan toleran terhadap keberagaman yang ada.

Baca Juga:
Ada Peluang Terbentuknya Koalisi, Pakar Sebut Ridwan Kamil Memiliki Potensi Diusung di Pilgub Jakarta oleh PAN, Gerindra dan Golkar

“Pilgub Jakarta merupakan Pilgub yang paling brutal dan juga jangan diulangi lagi,” ujarnya.

Didik menerangkan citra dan persepsi radikal hanya dalam beberapa tahun lenyap ketika Anies Baswedan hadir dalam Pilpres tahun 2024 dengan partai pendukung dari sejumlah partai nasionalis.

Didik menuturkan jika tim pemenangan Anies Baswedan juga datang dari kaum nasionalis dengan latar belakang agama yang juga lengkap.

Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Terus Berkomunikasi dengan Prabowo, Staf Khusus Menkeu Sebut Tidak Sulit untuk Bicara dengan Koalisi

Dia menambahkan jika dalam Pilpres tahun ini tidak ada lagi pertarungan citra radikal agama dan radikal seluler, rasisme dan anti-NKRI.

Didik menilai politik dan demokrasi yang terbuka seperti sekarang adalah pertanda yang baik.

“Paling tidak dilihat dari sisi persepsi citra yang seperti ini,” katanya.

Baca Juga:
Wacana Revisi UU, Ketua Komisi II DPR Sebut Dapat Membuat Jumlah Kementerian Bertambah atau Berkurang

Dia menjelaskan oleh karena itu, gagasan untuk menyatukan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta adalah eksperimen yang baik dan juga berani untuk membersihkan pencitraan politik menuju ke polarisasi radikal agama atau radikal seluler.

Rektor Universitas Paramadina tersebut juga menyampaikan peluang Anies dan Ahok untuk bersatu sangat mungkin dikarenakan sejumlah faktor.

Didik J Rachbini menyampaikan jika salah satu faktornya adalah Anies adalah orang yang religius, namun, tidak radikal.

Baca Juga:
Terkait Pernyataan Ganjar Pranowo tentang Politik Akomodasi, Gerindra Tegaskan Hal itu Sepenuhnya Hak Pemenang Pilpres

Dia memaparkan jika faktor lainnya adalah sosok Ahok memang temperamental, yang kadang-kadang menjadi tabu dalam politik.

“Namun, untuk saya, Ahok adalah seorang yang nasionalis jika dilihat dari sejarah karier politiknya,” pungkasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Jadi Andalan, Pakar Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo serta Gibran Memerlukan Kementerian Khusus yang Mengurusnya

Pakar menyebutkan program makan siang dan susu gratis Prabowo serta Gibran memerlukan kementerian khusus.

Mengenai Kemungkinan Diusung PPP dalam Pilkada Jakarta, Sandiaga Uno Sebut Harus Mempertimbangkannya dengan Serius

Sandiaga Uno mengungkapkan dia harus mempertimbangkan dengan serius kemungkinan diusung PPP dalam Pilkada Jakarta.

Akui Telah Siapkan Peta Jalan Politik ke Depan, Pengamat Sebut Gibran Paling Mungkin Bergabung dengan Partai Golkar

Pengamat menyampaikan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, paling mungkin bergabung ke Partai Golkar.

Peluncuran Tahapan Pilkada Serentak 2024, KPU Meminta Peserta Menerapkan Kampanye Hijau untuk Menjaga Keindahan Bali

KPU meminta peserta Pilkada tahun 2024 menerapkan kampanye hijau saat masa kampanye untuk menjaga keindahan Bali.

Tegaskan Jangan Ada Pihak yang Memecah Belah, Gerindra Nyatakan Relawan Merupakan Bagian Integral dari TKN Prabowo dan Gibran

Gerindra menyampaikan relawan merupakan bagian integral dari TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;