Politik, gemasulawesi – Pengamat yang sekaligus Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, menyatakan dia memperkirakan jika nantinya kabinet pemerintahan dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan didominasi dengan perwakilan partai politik.
Menurut Arya Budi, komposisi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dari perwakilan partai politik akan mayoritas jika dibandingkan dengan kalangan profesional.
Arya Budi mengungkapkan jika kemungkinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan lebih mengedepankan politik akomodatif untuk menjaga kestabilan ekonomi, politik dan sosial.
Baca Juga:
Simulasi Program Makan Siang Gratis, Gibran Harap Dapat Berjalan dengan Lancar
Arya Budi menyebutkan jika Prabowo Subianto cukup akomodatif dalam menciptakan stabilitas.
“Model kepemimpinan dari Prabowo Subianto adalah stabilitas dan juga untuk memastikan stabilitas yang diharapkan, maka gesekan politik yang mungkin terjadi harus diminimalisir,” ungkapnya.
Dia menambahkan jika salah satu cara untuk mengantisipasi gesekan politik tersebut adalah dengan mengakomodir kepentingan dari para aktor politik.
“Terutama yang mempunyai kursi dewan,” terangnya.
Arya melanjutkan jika konsekuensi yang didapat dari menerapkan politik akomodatif ini adalah kabinet akan banyak diisi oleh perwakilan partai politik.
“Selain parpol yang menjadi pengusung Prabowo dan Gibran, jatah kursi menteri juga nantinya akan diberikan untuk sejumlah parpol yang akan bergabung,” jelasnya.
Arya menerangkan jika konsekuensi lainnya adalah komposisi kabinet dari partai politik juga akan cukup besar.
“Bahkan jika itu berasal dari kalangan profesional, maka harus juga memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto dan partai politik,” katanya.
Namun, Arya menyatakan jika beberapa pos kementerian memang harus diisi oleh kalangan profesional.
“Seperti untuk menteri luar negeri, menteri keuangan dan juga menteri pertahanan,” ujarnya.
Arya Budi menambahkan jika dia meyakini bahwa Prabowo Subianto akan memperhatikan kompetensi dari masing-masing menteri yang akan disodorkan oleh partai politik atau yang berasal dari kalangan profesional.
Arya Budi memaparkan meskipun menteri tersebut adalah orang partai, maka paling tidak dia memahami isu dan memahami program yang ada, juga platform kementerian dan lembaganya. (*/Mey)