WHO Desak Dunia Selidiki Kasus Awal Pandemi Corona

<p>Ilustrasi WHO</p>
Ilustrasi WHO

Berita sulawesi tengah, gemasulawesi WHO mendesak negara-negara di dunia untuk menyelidiki kasus mencurigakan awal pandemi virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pada hari Selasa sebuah laporan pandemi virus corona telah muncul pada bulan Desember di Prancis.

Lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya dan mendesak negara-negara untuk menyelidiki kasus mencurigakan awal lainnya.

Penyakit yang kemudian diidentifikasi sebagai virus corona pertama kali dilaporkan oleh otoritas China ke WHO pada 31 Desember. Dan sebelumnya tidak diyakini menyebar ke Eropa sampai Januari.

“Ini memberikan gambaran yang sama sekali baru tentang segala hal,” ungkap juru bicara WHO Christian Lindmeier, pada pengarahan PBB di Jenewa, merujuk pada laporan Perancis, Rabu 6 Mei 2020.

Temuan ini membantu untuk lebih memahami potensi sirkulasi virus virus corona. Ia mengatakan, kasus lain sebelumnya bisa muncul setelah pengujian ulang sampel.

Sebuah rumah sakit Prancis yang melakukan tes ulang sampel lama dari pasien pneumonia menemukan, mengobati seorang pria yang memiliki virus corona pada 27 Desember, hampir sebulan sebelum pemerintah Prancis mengkonfirmasi kasus pertamanya.

“Saat ini tidak ada data virus muncul dari mana pun selain Wuhan, China. Diperkirakan, sebaliknya, kasus Prancis itu entah bagaimana terhubung dengan seseorang yang melakukan perjalanan dari sana pada bulan Desember sebelum virus itu diidentifikasi atau dilaporkan China,” tuturnya.

Namun, pasien Prancis itu, seorang penjual ikan, diperkirakan tidak memiliki hubungan langsung ke China atau sejarah perjalanan baru-baru ini dan para ahli mengatakan kasus Prancis itu membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Ia mendorong negara-negara lain untuk memeriksa catatan untuk kasus pneumonia yang tidak ditentukan asalnya pada akhir 2019, karena ini akan memberikan gambaran baru dan lebih jelas dari wabah itu.

“Sangat penting untuk mengeksplorasi ini,” singkatnya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya memiliki bukti bahwa coronavirus baru muncul dari sebuah laboratorium di Wuhan. Meskipun, para ilmuwan telah memberi tahu WHO bahwa itu berasal dari hewan.

“Itu mungkin memerlukan misi atau misi lebih lanjut ke China sehingga kami menantikan ini,” kata Lindmeier.

Pakar kedaruratan utama WHO, Dr Mike Ryan, mengatakan pada hari Senin kepala badan telah mengangkat masalah tentang asal-usul virus pada tingkat tertinggi selama misi WHO ke China pada Januari.

BACA JUGA: Meledak, Positif Corona Sulawesi Tengah Tembus 70 Orang

Laporan: Muhammad Rafii (sumber: reuters)

...

Artikel Terkait

wave

THR CPNS, 80 Persen dari Gaji Pokok

Situs Berita Online Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Parigi Moutong THR CPNS jelang Hari Raya Idul Fitri, hanya sekitar 80 persen Gaji pokok.

Amerika, Jadi Negara Pasien Corona Sembuh Terbanyak di Dunia

Situs Berita online Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Parigi Moutong Amerika, Jadi Negara Pasien Corona Sembuh Terbanyak di Dunia Sulteng

May Day, Buruh Tuntut Batalkan Bahas Omnibus Law

Situs berita online Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Parigi Moutong May Day, Buruh Tuntut Batalkan Bahas Omnibus Law Sulteng Parimo

Pasien Tertua Korban Virus Corona Berhasil Sembuh

Situs Berita Online Sulawesi Tengah, Kota Palu dan Parigi Moutong Pasien tertua yang menjadi korban virus corona, telah berhasil sembuh.

Apa Alasan Pemerintah Akan Pangkas Gaji 13 dan THR PNS?

Pemerintah rencananya akan pangkas gaji ke 13 dan Tunjangan Hari Raya atau THR PNS.Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;