Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Dokter Tifa, ikut memberikan tanggapannya terkait penunjukan mantan Presiden RI, Joko Widodo, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Keputusan ini diambil oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menunjuk empat tokoh untuk mewakili Indonesia dalam acara tersebut.
Selain Jokowi, tokoh lain yang turut diutus adalah Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignatius Jonan.
Pemakaman tersebut dijadwalkan berlangsung pada Sabtu 26 April 2025 di Roma, Vatikan, dan kehadiran utusan dari Indonesia disebut sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok besar dunia seperti Paus Fransiskus.
Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, dalam keterangannya menjelaskan bahwa pemilihan empat tokoh tersebut merupakan wujud penghargaan Indonesia atas jasa dan pengaruh Paus Fransiskus selama hidupnya.
Namun, Dokter Tifa tampak tidak sependapat dengan penunjukan Jokowi sebagai bagian dari delegasi Indonesia ke Vatikan.
Melalui cuitan di akun X resminya pada Minggu 27 April 2025, ia mempertanyakan keputusan tersebut dengan menyinggung reputasi Jokowi dalam isu korupsi.
Menurutnya, sosok seperti Paus Fransiskus yang dikenal sangat anti terhadap korupsi, tidak layak dihadiri oleh orang yang disebutnya sebagai "finalis koruptor".
"Mendiang Paus Franciscus sangat Anti Koruptor. China hukum mati koruptor. Amerika hukum ratusan tahun koruptor di penjara maksimum. Lalu ada Finalis Koruptor dunia berani hadir?" tulis Dokter Tifa dalam cuitannya sembari mengunggah ulang berita kehadiran Jokowi di pemakaman Paus Fransiskus
Tidak hanya itu, Dokter Tifa juga secara terbuka bertanya kepada Presiden Prabowo terkait alasan di balik pengiriman Jokowi sebagai wakil resmi Indonesia dalam acara tersebut.
Ia mempertanyakan apakah pengutusan tersebut memang sebagai bentuk penghormatan atau justru secara tidak langsung mempermalukan bangsa Indonesia di hadapan komunitas internasional.
"Jadi maksudnya Presiden @prabowo mengirim orang ini untuk melayat, sebagai tanda hormat atau untuk mempermalukan sebenarnya?" sambung cuitan Dokter Tifa.
Pernyataan Dokter Tifa tersebut mendapat beragam tanggapan dari warganet, ada yang mendukung kritiknya, namun ada pula yang menilai bahwa momen penghormatan internasional tidak seharusnya dijadikan ajang sindiran politik.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana ataupun dari Presiden Prabowo terkait kritik yang dilayangkan oleh Dokter Tifa tersebut. Delegasi Indonesia tetap dijadwalkan untuk hadir di Vatikan. (*/Risco)