Soal Kabar Anggota TNI Masuk Lingkungan Sejumlah Kampus, Mendikti Saintek: Kampus Tempat yang Terbuka

Potret Mendikti Saintek RI, Brian Yuliarto ketika menyampaikan tausyiah
Potret Mendikti Saintek RI, Brian Yuliarto ketika menyampaikan tausyiah Source: (Foto/Instagram/@brian_yuliarto)

Nasional, gemasulawesi - Isu mengenai keterlibatan TNI di lingkungan kampus menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir.

Banyak pihak yang mempertanyakan tujuan dari kehadiran unsur militer di institusi akademik, terutama karena kekhawatiran akan potensi militerisasi dunia pendidikan tinggi.

Dalam menanggapi hal ini, pihak TNI melalui Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana telah menegaskan bahwa tidak pernah ada niatan untuk melakukan militerisasi kampus.

Ia menekankan bahwa kehadiran TNI selama ini hanya sebatas edukasi mengenai wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme, bukan untuk ikut campur dalam pengelolaan kampus.

Baca Juga:
Dinilai Antikritik usai Tetapkan Direktur Pemberitaan JakTV Jadi Tersangka, Kejagung Beri Bantahan Begini

Menanggapi polemik tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto, hadir dalam rapat kerja tertutup bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu, 23 April 2025.

Rapat ini digelar sebagai bagian dari upaya klarifikasi dan dialog antara pemerintah dan legislatif terkait kabar yang mencuat di masyarakat.

Dalam keterangannya usai rapat, Brian menyatakan bahwa dunia kampus memang dirancang sebagai ruang yang terbuka untuk kolaborasi lintas sektor.

"Kalau dari kami, dalam konteks kerja sama penelitian, kerja sama kuliah akademik, mengisi materi, dan sebagainya, tentu kampus itu adalah tempat yang terbuka." Jelas Brian.

Baca Juga:
Pemerintah Berencana Ubah Bandara Kertajati Jadi Bengkel Pesawat, Said Didu: untuk Menutupi Kesalahan Jokowi

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa keberadaan TNI di kampus bukan dalam kapasitas komando atau pengawasan, melainkan sebagai mitra dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan penguatan wawasan kebangsaan.

Lebih jauh, Brian juga menekankan bahwa kerja sama kampus tidak terbatas hanya dengan TNI atau sektor industri, melainkan bisa dilakukan dengan semua elemen yang relevan dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan strategis, salah satunya adalah kebutuhan terhadap teknologi pertahanan yang semakin kompleks.

Khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), inovasi dalam teknologi pertahanan menjadi sangat penting, sehingga sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pihak-pihak terkait seperti Pindad dinilai sebagai langkah strategis.

Baca Juga:
Soroti Jokowi yang Bakal Laporkan Empat Orang Terkait Tudingan Ijazah Palsu, Andi Arief: Lebih Baik Tabayyun

Brian menyebut bahwa kerja sama antara kampus dan industri pertahanan seperti Pindad yang berkaitan erat dengan TNI sangat dibutuhkan dalam mendorong kemandirian dan inovasi teknologi dalam sektor pertahanan nasional. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Dinilai Antikritik usai Tetapkan Direktur Pemberitaan JakTV Jadi Tersangka, Kejagung Beri Bantahan Begini

Kejaksaan Agung RI memberikan bantahan terhadap tudingan yang sebut Kejagung antikritik terhadap karya jurnalistik

Pemerintah Berencana Ubah Bandara Kertajati Jadi Bengkel Pesawat, Said Didu: untuk Menutupi Kesalahan Jokowi

Pegiat media sosial, Said Didu menilai rencana mengubah Bandara Kertajati jadi bengkel pesawat hanyalah upaya menutup kesalahan Jokowi

Prabowo Utus Jokowi untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Denny Siregar Tak Setuju: Kan Sudah Rakyat Biasa

Pegiat medsos, Denny Siregar menilai penunjukkan Jokowi sebagai utusan Indonesia yang hadiri pemakaman Paus Fransiskus kurang tepat

Soroti Jokowi yang Bakal Laporkan Empat Orang Terkait Tudingan Ijazah Palsu, Andi Arief: Lebih Baik Tabayyun

Politisi Demokrat, Andi Arief menilai langkah kuasa hukum Jokowi yang hendak laporkan empat orang terkait tudingan ijazah palsu kurang tepat

Soal Rencana Pemerintah Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah Mendukung Namun Beri Peringatan

PP Muhammadiyah memberikan dukungan terhadap rencana pemerintah Indonesia yang ingin mengevakuasi warga Gaza Palestina

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;