Nasional, gemasulawesi - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, turut memberikan tanggapan atas kunjungan sejumlah menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pada momen Hari Raya Idul Fitri 2025.
Kunjungan tersebut menarik perhatian publik karena melibatkan sejumlah tokoh penting di pemerintahan saat ini.
Beberapa nama yang diketahui hadir dalam pertemuan itu antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yakni Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, tampak pula kehadiran Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Pratikno selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kehadiran mereka di Solo memunculkan spekulasi publik mengenai motif silaturahmi tersebut, terutama dalam konteks politik pasca transisi kekuasaan.
Namun, Puan Maharani dengan tegas memandang bahwa momen silaturahmi antara para pejabat negara dengan Presiden sebelumnya adalah hal yang wajar dan positif, terlebih dalam suasana Hari Raya.
Menurutnya, budaya saling mengunjungi di masa Lebaran adalah tradisi yang baik dan patut dijaga dalam konteks apapun, termasuk dalam dinamika pemerintahan.
“Silaturahmi pada masa Lebaran akan sangat baik,” ujar Puan pada Senin, 14 April 2025.
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa kegiatan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan atau dimaknai secara politis, melainkan cukup dipandang sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan di momen hari besar umat Islam.
Menanggapi isu lain yang menyebut adanya "matahari kembar" atau dua sosok yang dianggap sebagai pemimpin di pemerintahan saat ini, Puan secara lugas menepis anggapan tersebut.
Isu ini sempat mencuat karena keterlibatan Jokowi dalam sejumlah agenda nasional, meski secara resmi kekuasaan telah beralih kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Matahari kembar? Presiden saat ini, Presiden Prabowo Subianto,” kata Puan Maharani.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Indonesia hanya memiliki satu pemimpin eksekutif sesuai dengan konstitusi, yakni Presiden yang terpilih melalui pemilu, dalam hal ini Prabowo Subianto. (*/Risco)