Soal Retret Kepala Daerah Gelombang Dua, Kemendagri Sebut Bakal Dilangsungkan dengan Konsep yang Lebih Minimalis

Potret Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya yang sedang memberikan penjelasan
Potret Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya yang sedang memberikan penjelasan Source: (Foto/ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Nasional, gemasulawesi - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua.

Retret ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang sudah dilakukan untuk sebagian kepala daerah.

Menurut Bima, dari total peserta yang direncanakan, masih ada sekitar 49 kepala daerah yang belum sempat mengikuti kegiatan retret gelombang pertama.

Bima menyebutkan bahwa sekitar 25 kepala daerah akan dijadwalkan mengikuti retret gelombang kedua ini.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Diminta Tetapkan 3 April Jadi Hari NKRI, Susi Pudjiastuti Tak Setuju: Usulan Tidak Penting

Para peserta yang akan ikut di antaranya berasal dari kelompok kepala daerah yang sebelumnya tidak bisa hadir, termasuk beberapa kepala daerah yang gugatannya ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Sebagian dari ini akan mengikuti gelombang kedua, yaitu yang teman-teman di Bali nggak sempat ikut, kemudian ada yang gugatannya ditolak di MK." ujar Bima Arya, dilansir pada Jumat 4 April 2025.

Dalam pernyataannya, Bima juga menegaskan bahwa anggaran untuk pelaksanaan retret ini sudah disiapkan sepenuhnya.

Ia memastikan bahwa penghitungan anggaran sudah dilakukan dan dirancang untuk mencakup seluruh kepala daerah.

Baca Juga:
Ferdinand Hutahaean Nilai Nama Baik UGM Telah Tercoreng Karena Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Jadi Sorotan

Meski demikian, pihaknya akan membuat konsep yang lebih sederhana untuk gelombang kedua ini, dibandingkan dengan pelaksanaan sebelumnya.

"Anggaran sudah disiapkan semua, kami kan sudah hitung. Jadi anggaran retret ini memang untuk seluruh kepala daerah, tinggal nanti konsepnya lebih disederhanakan saja," ujar Bima.

Mengenai lokasi pelaksanaan retret gelombang kedua, Bima belum memberikan kepastian.

Ia menyebutkan bahwa tempat kegiatan belum tentu akan sama dengan sebelumnya, di mana retret gelombang pertama digelar di Magelang.

Baca Juga:
Jubir Istana Sebut Hilirisasi Jadi Jalan keluar Hadapi Tarif Impor AS, Rocky Gerung: Betul-betul Super Dungu itu

Untuk gelombang kedua, kemungkinan lokasi bisa saja berbeda dan disesuaikan dengan konsep minimalis yang akan diusung dalam kegiatan tersebut.

"Tempatnya belum bisa dipastikan, bisa di Magelang, bisa di tempat lain dengan konsep yang lebih minimalis, kira-kira 25-30 kepala daerah," kata Bima menambahkan.

Dengan pelaksanaan retret gelombang kedua ini, diharapkan seluruh kepala daerah dapat mendapatkan pembekalan dan ruang refleksi yang sama sebagaimana peserta di gelombang pertama.

Pemerintah juga tampaknya ingin menjaga kesinambungan komunikasi dan koordinasi antara pusat dan daerah melalui retret. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Presiden Prabowo Diminta Tetapkan 3 April Jadi Hari NKRI, Susi Pudjiastuti Tak Setuju: Usulan Tidak Penting

Mantan Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti meminta Presiden RI Prabowo Subianto mengabaikan usulan menjadikan tanggal 3 April jadi hari NKRI

Ferdinand Hutahaean Nilai Nama Baik UGM Telah Tercoreng Karena Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Jadi Sorotan

Politisi Ferdinand Hutahaean menilai bahwa nama baik UGM kini tercoreng karena isu ijazah palsu Joko Widodo yang tak kunjung usai

Jubir Istana Sebut Hilirisasi Jadi Jalan keluar Hadapi Tarif Impor AS, Rocky Gerung: Betul-betul Super Dungu itu

Pengamat Rocky Gerung menyoroti tanggapan Kantor Komunikasi Kepresidenan terkait kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintah AS

Mudik di Masa Lebaran Teguhkan Tradisi Bangsa Indonesia yang Khas

Mudik yang dilakukan di masa Lebaran meneguhkan tradisi bangsa yang khas yang belum tentu berkembang di negara muslim yang lain.

Dokter Tifa Beberkan Bukti Otentik yang Bikin Skripsi Jokowi Bisa Disebut Palsu, Nama Dekan Jadi Sorotan Utama

Dokter Tifa membeberkan bukti otentik yang dapat menyimpulkan bahwa skripsi Joko Widodo yang beredar di medsos adalah palsu

Berita Terkini

wave

Mengisahkan Teror Menakutkan Akibat Dosa di Masa Lalu, Inilah Sinopsis Film Horor Rest Area

Film horor Rest Area akan segera tiba, menceritakan kisah menakutkan tentang konsekuensi dari dosa yang dilakukan di masa lalu

Terjebak dalam Dimensi Lain ketika Mendaki Gunung, Inilah Sinopsis dari Film Horor Dusun Mayit

Indonesia akan kedatangan film horor Dusun Mayit, yang menceritakan kisah mencekam di kawasan angker Gunung Welirang

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.


See All
; ;