Presiden Prabowo Diminta Tetapkan 3 April Jadi Hari NKRI, Susi Pudjiastuti Tak Setuju: Usulan Tidak Penting

Potret Presiden Indonesia, Prabowo Subianto sedang menghadiri suatu rapat
Potret Presiden Indonesia, Prabowo Subianto sedang menghadiri suatu rapat Source: (Foto/Instagram/@prabowo)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, baru-baru ini menyampaikan pesan terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto melalui akun media sosialnya.

Dalam pernyataan tersebut, Susi mengomentari usulan yang datang dari Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengenai penetapan tanggal 3 April sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Hidayat, tanggal tersebut memiliki makna historis karena merujuk pada mosi integral yang disampaikan oleh Mohammad Natsir pada 3 April 1950 di parlemen Republik Indonesia Serikat (RIS), yang dianggap sebagai titik kembalinya NKRI.

Dalam pernyataannya, Hidayat Nur Wahid menyebut bahwa momentum tersebut layak diperingati secara resmi sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi Mohammad Natsir dan pentingnya semangat kesatuan dalam sejarah bangsa.

Baca Juga:
Ferdinand Hutahaean Nilai Nama Baik UGM Telah Tercoreng Karena Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Jadi Sorotan

Ia pun mendorong agar Presiden Prabowo di awal masa pemerintahannya segera menerbitkan keputusan presiden (keppres) untuk menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari NKRI.

"Maka penting Presiden Prabowo di awal masa pemerintahannya bisa menetapkan hari NKRI pada 3 April," ujar Hidayat pada Jumat 4 April 2025.

Namun, usulan tersebut justru ditanggapi secara kritis oleh Susi Pudjiastuti.

Ia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap gagasan tersebut dan mengimbau Presiden Prabowo untuk tidak menanggapi usulan tersebut secara serius.

Baca Juga:
Jubir Istana Sebut Hilirisasi Jadi Jalan keluar Hadapi Tarif Impor AS, Rocky Gerung: Betul-betul Super Dungu itu

Susi berpendapat bahwa bangsa Indonesia telah memiliki cukup banyak hari peringatan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Karena itu, menurutnya, tidak perlu lagi menambah hari peringatan baru yang sifatnya simbolik.

Lebih jauh, Susi menilai bahwa energi dan sumber daya negara sebaiknya difokuskan untuk menangani persoalan nyata yang dihadapi masyarakat saat ini, terutama dalam kondisi ekonomi dan sosial yang belum stabil sepenuhnya.

Ia mendorong agar perhatian pemerintah diarahkan pada upaya memperkuat rakyat yang sedang menghadapi masa-masa sulit.

Baca Juga:
Mudik di Masa Lebaran Teguhkan Tradisi Bangsa Indonesia yang Khas

"Pak Presiden @prabowo saya pikir usulan ini tidaklah penting. Sudah cukup kita memiliki Hari hari yg kita peringati untk mengingatkan kita akan Cinta NKRI. Sebaiknya energy kita ( SDM,SDA dan financial) kita pakai untk menguatkan saudara2 kita dalam masa2 yg tidak mudah saat ini," tulis Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun X resminya @susipudjiastuti pada Jumat 4 April 2025.

Pesan terbuka dari Susi ini pun memunculkan berbagai tanggapan di media sosial, menunjukkan bahwa tidak semua pihak sepakat dengan wacana penambahan hari peringatan nasional. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Ferdinand Hutahaean Nilai Nama Baik UGM Telah Tercoreng Karena Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Jadi Sorotan

Politisi Ferdinand Hutahaean menilai bahwa nama baik UGM kini tercoreng karena isu ijazah palsu Joko Widodo yang tak kunjung usai

Jubir Istana Sebut Hilirisasi Jadi Jalan keluar Hadapi Tarif Impor AS, Rocky Gerung: Betul-betul Super Dungu itu

Pengamat Rocky Gerung menyoroti tanggapan Kantor Komunikasi Kepresidenan terkait kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintah AS

Mudik di Masa Lebaran Teguhkan Tradisi Bangsa Indonesia yang Khas

Mudik yang dilakukan di masa Lebaran meneguhkan tradisi bangsa yang khas yang belum tentu berkembang di negara muslim yang lain.

Dokter Tifa Beberkan Bukti Otentik yang Bikin Skripsi Jokowi Bisa Disebut Palsu, Nama Dekan Jadi Sorotan Utama

Dokter Tifa membeberkan bukti otentik yang dapat menyimpulkan bahwa skripsi Joko Widodo yang beredar di medsos adalah palsu

Nilai Kondisi Negara dan Rakyat Memburuk, Said Didu Minta Presiden Prabowo Segera Lepas dari Pengaruh Jokowi

Pegiat medsos, Said Didu menyampaikan pesan kepada Presiden RI Prabowo Subianto supaya lepas dari keterikatan dengan Joko Widodo

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;