Bongkar Lima Kasus Mafia Tanah Terbesar di Jawa Tengah, Polisi Tangkap 6 Tersangka, Begini Cara Pelaku Melancarkan Aksinya

Gandeng Kementerian ATR/BPN, polisi ungkap lima kasus mafia tanah terbesar di Jateng selama tahun 2024.
Gandeng Kementerian ATR/BPN, polisi ungkap lima kasus mafia tanah terbesar di Jateng selama tahun 2024. Source: Foto/Ilustrasi/Instagram @divisihumaspolri

Nasional, gemasulawesi - Lima kasus mafia tanah berhasil diungkap oleh Polda Jawa Tengah dari Januari hingga Juli 2024.

Dalam pengungkapan lima kasus mafia tanah tersebut, polisi juga telah menetapkan enam tersangka. 

Pengungkapan mafia tanah ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan telah menarik perhatian luas karena skala dan dampaknya yang signifikan terhadap kejahatan tanah di Indonesia. 

Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas mafia tanah serta memberikan kepastian hukum kepada pemilik tanah yang sah.

Baca Juga:
Bencana Banjir di Beberapa Wilayah Kabupaten Banggai, Gubernur Sulteng Turun ke Lapangan untuk Menilai Kondisi Secara Langsung

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa pengungkapan ini adalah yang terbesar secara nasional. 

"Pengungkapan kasus mafia tanah oleh Polda Jateng merupakan bentuk jaminan keamanan dan kepastian hukum bagi pemilik tanah yang sah," ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi, dikutip pada Rabu, 17 Juli 2024.

Pengungkapan ini mencakup kerugian terbesar di wilayah Grobogan, dengan nilai kerugian mencapai Rp 3,4 triliun, serta di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, dengan kerugian sebesar Rp 1,8 miliar.

"Ini merupakan pengungkapan kasus mafia tanah yang terbesar secara nasional dalam mengungkap kerugian negara," lanjut Ahmad Luthfi. 

Baca Juga:
Bentuk Kepedulian terhadap Generasi Bangsa, KPU Parigi Moutong Santuni Anak Yatim dan Melakukan Doa Bersama

Pengungkapan ini tidak hanya menunjukkan keseriusan Polda Jawa Tengah dalam menangani kasus mafia tanah, tetapi juga menunjukkan upaya berkelanjutan untuk melindungi hak-hak masyarakat dari praktik kejahatan yang merugikan negara dan individu.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menegaskan pentingnya penanganan kasus mafia tanah untuk memastikan keadilan dalam urusan tanah dan tata ruang di Indonesia. 

"Penanganan kasus mafia tanah ini bertujuan untuk memastikan kepastian hukum dan menciptakan iklim investasi yang kompetitif dan menjanjikan bagi para investor," jelas AHY.

AHY menambahkan bahwa pada tahun 2024 secara nasional terdapat 87 kasus mafia tanah yang menjadi target operasi. 

Baca Juga:
Terkait Pilkada Serentak 2024, KPU Palu Ungkap Petugas Pantarlih Telah Melakukan Coklit Sebanyak 236379 Jiwa

Dalam lima bulan terakhir, beberapa kasus telah diungkap dengan total potensi kerugian negara dan masyarakat yang berhasil diselamatkan mencapai Rp 5,16 triliun. 

"Pemberantasan mafia tanah adalah prioritas kami untuk melindungi hak-hak masyarakat dan memastikan penggunaan lahan yang adil dan teratur," tambahnya.

Kasus mafia tanah ini melibatkan berbagai modus operandi, termasuk pemalsuan dokumen, penyuapan, dan intimidasi terhadap pemilik tanah yang sah. 

Modus operandi ini membuat banyak pemilik tanah kehilangan hak atas properti mereka, yang seringkali dijual secara ilegal kepada pihak ketiga. 

Baca Juga:
Ngajar Bangku Kosong, SDN Setono Ponorogo Tak Mendapat Siswa Baru di Hari Pertama Masuk Sekolah Tahun Ajaran 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Pengungkapan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

Keberhasilan pengungkapan ini tidak hanya menunjukkan kerja keras kepolisian dan Kementerian ATR/BPN, tetapi juga diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku mafia tanah serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di bidang pertanahan. 

Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat memperkuat keamanan investasi di sektor properti dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim bisnis di Indonesia. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Cegah Maraknya Mafia Tanah, Polda Sulawesi Selatan Tangani 181 kasus

Cegah maraknya kasus mafia tanah yang terjadi selama 2022, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan tangani laporan kasus mafia tanah

Jaksa Agung Beri Atensi Khusus Berantas Mafia Tanah

Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanudin berikan atensi khusus serukan pemberantasan mafia tanah, karena dianggap sudah meresahkan.

Sebagai Implementasi dari Arahan Presiden, AHY Ungkap Kementerian ATR Saat Ini Telah Berhasil Mendaftar 113,3 Juta Bidang Tanah

Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan sekitar 113,3 juta bidang tanah telah berhasil didaftar oleh Kementerian ATR sekarang ini.

2 Tahun Ditinggal, Mbah Siyam Kaget Tanahnya 1,7 Hektar Mendadak Berubah Kepemilikan, Dibangun Jadi SD dan Kolam Renang oleh Pemdes

Mbah Siyam terkejut ketika kembali setelah 2 tahun dan menemukan bahwa tanah miliknya seluas 1,7 hektar tiba-tiba berubah kepemilikan.

Tegaskan Kekompakan Penting dalam Membangun Kebersamaan, 125 Calon Haji Parigi Moutong Telah Siap untuk Diberangkatkan ke Tanah Suci

Sebanyak 125 calon haji asal Kabupaten Parigi Moutong telah siap untuk diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Berita Terkini

wave

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa


See All
; ;