Nasional, gemasulawesi – Menparekraf, Sandiaga Uno, menyampaikan selamat Hari Kartini yang ditujukan untuk masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya pada hari ini, 21 April 2024, sebelum memulai lari pagi di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf dalam acara Road to Run For Independence Day atau RFID 2024 di Jakarta.
Menparekraf, Sandiaga Uno, juga mendorong kaum perempuan Indonesia untuk terus semangat berkarya untuk negeri dalam momentum Hari Kartini kali ini.
Baca Juga:
Pemerintah Rencanakan Buka 26.319 Formasi CASN Tahun 2024 demi Penguatan Aparatur Sipil Negara
“Selamat Hari Kartini untuk para perempuan Indonesia yang hebat dan semoga lari pagi kali ini dapat membawa semangat dan juga membawa motivasi berkarya untuk negeri,” katanya.
Disebutkan jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungannya kegiatan sport tourism yang juga bertujuan untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini tahun 2024 dengan mengadakan kegiatan RFID 2024.
“Semoga kita semua selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Diketahui jika Road to RFID merupakan kegiatan pra-event dari RFID yang diselenggarakan di bulan Agustus tahun 2024 dalam rangka memeriahkan perayaan Kemerdekaan RI yang ke-79 yang akan jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang.
Road To RFID juga diselenggarakan sebagai pemanasan menjelang dilangsungkannya RFID tahun 2024.
Sebelumnya, Menparekraf, Sandiaga Uno, juga menawarkan melukat atau penyucian drii ke sekitar 35 ribu peserta WWF ke-10 yang dilangsungkan di tanggal 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
Menurut Sandiaga, telah banyak permintaan mengenai hal tersebut.
“Permintaan diadakannya ritual melukat untuk mengawali WWF ke-10 semakin meningkat setelah penyanyi AS, Usher, viral melakukan melukat saat dia berwisata ke Bali di awal bulan Maret lalu,” terangnya.
Sandiaga Uno menuturkan jika agenda melukat tersebut termasuk ke dalam salah satu kegiatan pendukung di hari pertama WWF yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2024.
Diketahui jika melukat adalah tradisi di Bali yang memiliki arti penyucian dan juga pembersihan secara fisik. (*/Mey)