Nasional, gemasulawesi – Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyatakan jika ada negara lain yang berupaya menghentikan program hilirisasi.
Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia, mengakui jika dirinya khawatir jika upaya untuk mengusik kebijakan penghentian ekspor komoditas mentah tersebut akan dilakukan dengan cara menyerang pemerintahan baru Indonesia nantinya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan jika berbagai macam godaan atau cara-cara lain akan dipakai untuk kebijakan menyetop ekspor bahan baku tersebut agar nantinya dicabut.
Baca Juga:
Dukung Seluruh Proyek Strategis Nasional, AHY Tegaskan Kementerian ATR Akan Bekerja Secara Maksimal
“Termasuk dengan menyerang nasionalisme,” katanya.
Dia menambahkan jika merasakan betul hal tersebut.
Bahlil melanjutkan jika alasan suatu negara ingin menghentikan program hilirisasi Indonesia, yakni karena mengganggu industri mereka dalam hal penyediaan bahan baku.
Baca Juga:
Bukan Hanya Membangun Gedung, Kepala OIKN Sebut Kota Nusantara Sebuah Peradaban Baru Indonesia
Maka dari itu, menurut Bahli, negara yang dimaksud menghalalkan segala cara, termasuk dengan menyerang nasionalisme dari Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil Lahadalia menuturkan bahwa oleh karena itu, masyarakat jangan mau untuk diadu sesama anak bangsa oleh tangan-tangan asing.
“Karena ini dirasakan saat suasana memasuki Pilpres tahun 2024,” ujarnya.
Baca Juga:
Terkait Dewan Kawasan Aglomerasi, Pengamat Sebut Sebenarnya Tidak Diperlukan Sekali
Bahlil menyatakan dia memiliki kekhawatiran agar jangan sampai pasca pemerintahan Presiden Jokowi dan menuju ke pemerintahan Prabowo Subianto, cara-cara pandang tersebut akan terus dipakai dengan intrik-intrik tertentu.
Menteri Investasi/Kepala BKPM tersebut menilai jika upaya suatu negara untuk menghentikan program hilirisasi Indonesia adalah ancaman yang serius.
“Seringkali, negara tersebut akan menyerang pejabat negara yang memberikan dukungannya untuk hilirisasi dengan gangguan tertentu,” ucapnya.
Menurut Bahlil, untuk ke depannya, presiden terpilih, Prabowo Subianto menyampaikan mengenai hilirisasi yang komprehensif.
“Ini saya meyakini akan tetap berjalan dan juga akan konsisten,” paparnya.
Dia menuturkan jika Prabowo Subianto konsiten untuk hilirisasi dan juga bukan orang yang dapat diatur-atur.
Baca Juga:
Untuk Arus Mudik Idul Fitri 2024, Pelabuhan Merak Hanya Diperuntukkan bagi Mobil Pribadi dan Bus
Bahlil juga menegaskan agar nantinya pemerintahan yang baru mendatang juga dapat membangun ekosistem hilirisasi yang baik, contohnya melalui pengembangan ekosistem komponen kendaraan listrik.
“Mengenai hilirisasi yang harus mendorong ekosistem itu benar,” imbuhnya.
Bahlil Lahadalia menerangkan jika Indonesia membangun tembaga langsung ke emas dan membuat hilirisasi langsung ke copper foil seperti halnya di Gresik. (*/Mey)