Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya, PBNU menyatakan keprihatinannya dan mengakui merasa sedih terkait dengan polisi penjajah Israel yang menghalangi dan memukuli warga Palestina yang akan melakukan salat Tarawih pertama di Masjid Al Aqsa.
Ahmad Fahrur Rozi, yang merupakan Ketua PBNU, menyatakan jika oleh karena itu, kemerdekaan Palestina adalah sebuah keniscayaan yang harus didukung oleh semua orang.
Menurut Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, hal tersebut harus dilakukan untuk mengakhiri kejahatan kemanusiaan serius yang terus berlanjut dilakukan oleh penjajah Israel di Palestina.
Pria yang juga disapa dengan Gus Fahrur tersebut mengatakan bahwa telah habis air matanya untuk melihat jejak-jejak kekejaman yang dilakukan penjajah Israel tanpa henti selama ini.
“Ini sesungguhnya adalah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Fahrur Rozi juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk berdoa agar kemenangan dan kemerdekaan rakyat Palestina untuk penjajahan penjajah Israel segera terwujud.
Baca Juga:
Kurangi Berat, Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Harus Terbang Mengelilingi Langit Binjai
“Saya harap kekejaman yang dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina dapat segera dihentikan,” ujarnya.
Dia mengakui saat ini sedang berada di Madinah dan saat salat tarawih tadi malam, imam membacakan doa qunut untuk Palestina, yang disambut penuh haru oleh para jemaah yang hadir.
“Semoga Allah SWT segera menolong rakyat Palestina,” ucapnya.
Sebelumnya, diketahui pihak kepolisian penjajah Israel membuat blokade di Masjid Al Aqsa saat ratusan rakyat Palestina hendak melakukan salat Tarawih pertama di bulan Ramadhan.
Selain blokade, sejumlah polisi penjajah Israel juga memukuli dan menghalangi warga Palestina.
Menurut keterangan saksi mata, polisi penjajah Israel hanya mengizinkan laki-laki dan perempuan di atas 40 tahun untuk dapat masuk ke Masjid Al Aqsa.
Baca Juga:
Impor Beras dengan Total Kuota 3,6 Juta Ton, Bulog Jamin Ketersediaan Stok Beras Selama Tahun 2024
Rekaman yang beredar memperlihatkan jika polisi penjajah Israel menyerang sejumlah warga Palestina dengan menggunakan tongkat yang ada di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dalam pernyataannya, polisi penjajah Israel mengklaim pihaknya berupaya untuk memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci. (*/Mey)