Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, dalam kunjungannya ke lokasi yang terdampak banjir di Demak, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mendesak agar para korban banjir ditempatkan dalam pusat pengungsian yang terpusat.
Menurut Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, hal tersebut bertujuan untuk memantau kondisi dari para korban banjir.
Selain itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan jika tujuan yang lainnya adalah agar dapat memberikan penanganan yang lebih manusiawi.
Suharyanto menerangkan meskipun sejumlah warga mendirikan tenda sederhana untuk melindungi rumah dan juga barang-barang berharga mereka, BNPB berusaha untuk melengkapi fasilitas di pengungsian untuk membuat para pengungsi dengan menyediakan tenda yang lebih nyaman.
Dalam konferensi pers setelah selesai melakukan peninjauan, Suharyanto menegaskan jika pihaknya berharap agar tidak ada lagi tenda-tenda sederhana.
“Namun, digantikan dengan tenda yang lebih manusiawi,” ujarnya.
Kepala BNPB tersebut menekankan jika BNPB memiliki komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar dari para korban banjir.
“Kami juga memiliki komitmen untuk mendorong pembentukan tenda pengungsian yang terpusat untuk para korban untuk memberikan bantuan yang lebih manusiawi,” katanya.
Diketahui jika rombongan BNPB mengunjungi sejumlah titik pemukiman yang tergenang banjir yang ketinggiannya mencapai 2 meter di sejumlah desa yang berada di Kecamatan Karanganyar, Demak.
Menurut laporan, BNPB menyiapkan berbagai sarana dan juga prasarana untuk melakukan proses evakuasi.
Dilaporkan jika itu termasuk dengan logistik, tenda dan juga pakaian layak pakai untuk para korban.
“Bantuan yang disediakan oleh BNPB, seperti tempat tinggal sementara yang berupa tenda besar dan juga tenda keluarga, pompa air dan juga perahu,” jelasnya.
Kepala BNPB memaparkan jika pihaknya juga menyediakan anggaran operasional untuk pemerintah daerah setempat, TNI dan juga Polri.
“Kami juga sedang menunggu koordinasi dengan Kementerian PUPR yang saat ini sedang fokus untuk melakukan penutupan tanggul Sungai Wulan yang jebol,” terangnya.
Suharyanto menuturkan jika setelah tanggul yang jebol teratasi, pihak BNPB bersama dengan sejumlah instansi terkait akan melakukan penyedotan air dari pemukiman. (*/Mey)