Nasional, gemasulawesi – Kemarin, KPK dilaporkan kembali melakukan operasi senyap atau OTT (Operasi Tangkap Tangan) di Sidoarjo.
Menurut juru bicara KPK, Ali Fikri, dalam OTT ini, KPK mengamankan sejumlah ASN.
Juru bicara KPK, Ali Fikri, menerangkan jika sekitar 10 orang yang ditangkap KPK masih menjalani pemeriksaan di Sidoarjo yang merupakan tempat OTT.
Baca Juga:
Jadi yang Kesekian, Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Timor Leste di Istana Bogor
Namun, ada juga yang telah berada di gedung KPK di Jakarta.
KPK mengamankan sejumlah orang untuk dilakukan pemeriksaaan intensif untuk pendalaman lebih lanjut mengenai kasus.
“OTT yang dilakukan KPK ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang sebelumnya diterima oleh kami,” katanya.
Baca Juga:
Dilakukan di Wilayah Terdampak Karhutla, Gubernur Jatim Tebar Benih Sejumlah Tanaman Melalui Udara
Sedangkan untuk dugaan tindak pidana yang terjadi, menurut Ali adalah tentang pemotongan pembayaran insentif pajak dan juga retribusi daerah dari Kabupaten Sidoarjo.
Untuk melakukan pemeriksaan, KPK memiliki waktu 1x24 jam dan juga untuk menentukan statusnya.
Sebelumnya, KPK juga mengumumkan survei penilaian integritas (SPI) di tahun 2023.
Baca Juga:
Kasus Pungli Naik ke Tingkat Penyidikan, KPK Telah Tetapkan Sejumlah Tersangka
Menurut Johanis Tanak yang merupakan wakil ketua KPK, disebutkan dalam survei jika Indonesia masih rentan untuk permasalahan korupsi yang memang kerap terjadi di Indonesia.
“Untuk survei ini, indeks integritas nasional yakni 71, sedangkan target untuk indeks integritas nasional adalah 74,” jelasnya.
Untuk kementerian atau lembaga yang memiliki indeks integritas nasional paling tinggi adalah PPATK dengan 85.
Baca Juga:
Jadi yang Pertama Kali, Jokowi Bertemu Presiden Tanzania di Bogor Hari Ini
“Untuk indeks yang paling rendah adalah RRI dengan angka 59,” terangnya.
Johanis memaparkan bahwa untuk pemerintah daerah yang mempunyai indeks integritas nasional paling tinggi adalah Kabupaten Gianyar dan yang paling rendah adalah Kabupaten Mamberamo Raya.
“Untuk itu, Indonesia memang masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk melakukan perbaikan di beberapa sektor yang ada,” tandasnya.
Baca Juga:
Ketinggian Letusan Capai 4576 Meter di Atas Permukaan Laut, Gunung Semeru Kembali Erupsi Pagi Tadi
Diketahui jika saat ini, KPK sedang menyelidiki beberapa kasus, seperti kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo yang merupakan mantan Menteri Pertanian.
Kemarin, KPK juga telah menjadwalkan untuk pemanggilan terhadap Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, sebagai saksi untuk kasus Syahrul Yasin Limpo. (*/Mey)