Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 10 Januari 2024, staf teknis komunikasi transformasi kesehatan Kemenkes RI, Ngabila Salama, saat dihubungi menyampaikan Kemenkes menghimbau masyarakat Indonesia untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit DBD.
Hal ini dikarenakan, menurut Ngabila Salama, dikarenakan musim penghujan telah tiba dan akan melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hingga bulan April 2024.
Ngabila Salama menuturkan jika DBD adalah penyakit endemis yang selalu ada dan juga tetap bertahan di Indonesia selama ini.
Baca Juga:
Akui Keterlambatan Santunan untuk Korban Gagal Ginjal Akut, Menko PMK Sebut Karena Banyak Proses
“DBD juga memiliki pola jumlah kasus yang sama jika kita amati setiap tahunnya, dimana biasanya akan mengalami peningkatan di setiap akhir bulan Desember,” katanya.
Ngabila menerangkan untuk puncaknya, kasus DBD biasanya akan mencapai puncaknya di bulan April, untuk selanjutnya turun kembali.
“Selain itu, meskipun DBD dapat terkena kepada siapa saja, namun, penyakit ini paling banyak mengenai usia SD dan SMP untuk rentang usia 10 hingga 14 tahun dimana mereka-lah yang akan sering mengalami keparahan,” jelasnya.
Ngabila Salama menegaskan oleh karena itu, penting untuk masyarakat menjaga imunitas masing-masing individu, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Tidak hanya dengan melakukan langkah 3M yang telah dikenal luas, penyakit DBD juga dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat,” terangnya.
Ngabila Salama menambahkan langkah pencegahan lainnya yang harus dilakukan adalah dengan menyemprot rumah masing-masing dengan cairan penyemprot nyamuk.
“Masyarakat juga dapat memelihara ikan dan tanaman yang dapat menghalau nyamuk, seperti sereh dan juga lavender,” ujarnya.
Sedangkan untuk langkah pencegahan keparahan yang mungkin dapat ditimbulkan, Ngabila memaparkan masyarakat dapat memeriksakan diri untuk segera memeriksakan diri jika mengalami sakit.
“Ini untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan darah lengkap atau dapat juga dilakukan pemeriksaan cepat DBD NS1 untuk menghasilkan diagnosis DBD yang cepat,” tandasnya.
Baca Juga:
Jokowi Kunker ke Luar Negeri, Wapres Ma’ruf Amin Dikabarkan Jadi Plt Presiden Sementara Waktu
Saat ditanyakan tentang jambu yang banyak dipercaya masyarakat dapat mengatasi penyakit DBD, Ngabila menerangkan jambu memang dapat saja sebagai tambahan untuk terapi penyakit DBD, namun, terapi utama adalah kecukupan cairan atau rehidrasi. (*/Mey)