Nasional, gemasulawesi – Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan Kemenlu dan KBRI di Beirut kini dalam keadaan siaga untuk melakukan evakuasi WNI yang berada di Lebanon.
Menurut Lalu Muhammad Iqbal, hal ini dikarenakan perang antara Israel dan Hamas yang kini meluas hingga ke Lebanon selatan.
Lalu Muhammad Iqbal menuturkan jika Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Beirut terus melakukan komunikasi dengan WNI untuk mengetahui kapan evakuasi diperlukan.
Baca Juga: Prof Romli Tolak Jadi Saksi Meringankan, Pengacara Firli Bahuri Sebut sedang Cari Pengganti
“Kami juga terus berupaya untuk berkomunikasi dengan pasukan perdamaian yang ditempatkan di Lebanon,” katanya.
Lalu menyebutkan hingga saat ini masih belum ada peringatan dari sistem Kemenlu untuk melakukan evakuasi.
“Namun, saat evakuasi benar-benar diperlukan, kami telah lebih dari siap untuk mengevakuasi WNI yang berada di Lebanon,” ujarnya.
Juru bicara Kemenlu tersebut mengungkapkan saat ini konflik yang saat ini sedang terjadi berlangsung di perbatasan antara Lebanon dan Israel, yang berarti jauh dari wilayah Lebanon itu sendiri.
“Meskipun begitu, Kementerian Luar Negeri RI telah menyiapkan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan evakuasi, seperti jalur evakuasi hingga orang yang nantiny akan memimpin evakuasi di Lebanon,” tandasnya.
Lalu menyampaikan saat ini, WNI yang berada di Lebanon berjumlah 217 orang.
Baca Juga: Eks Wamenkumham Ajukan Kembali Pra Peradilan, Sidang Perdana Dilaporkan Digelar 11 Januari 2024
Lalu mengungkapkan bahwa KBRI yang tersebar di seluruh dunia memiliki rencana kontingensi.
“Apalagi jika itu berada di daerah konflik,” tegasnya.
Diketahui jika ketegangan di perbatasan antara Lebanon dan Israel meningkat pasca Israel berhasil membunuh wakil kepala biro politik Hamas, Saleh Al-Arouri, yang berada di kantor Hamas di Beirut saat hari Selasa malam waktu setempat.
Baca Juga: Cek Kestabilan Harga Pangan, Mendag Zulkifli Hasan Kunjungi Pasar Palmerah Hari Ini
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, telah memberikan peringatannya bahwa pembunuhan wakil ketua Hamas tersebut akan menciptakan gelombang perlawanan terhadap pendudukan Israel, yang tidak hanya terjadi di Palestina, namun, juga di kawasan Timur Tengah.
Hizbullah sendiri menegaskan mereka tidak akan tinggal diam dengan pembunuhan Saleh Al-Arouri tersebut. (*/Mey)