Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangan resminya hari ini, tanggal 4 Januari 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan jika pengungsi gempa Sumedang telah mulai kembali ke tempat tinggal miliknya masing-masing.
Dani Ramdan selaku Kepala BPBD Jawa Barat menuturkan jika sebagian pengungsi yang lain masih ada yang memilih bertahan mengungsi di tenda darurat.
Kepala BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan, menyebutkan para pengungsi gempa Sumedang itu juga telah mulai kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Eks Wamenkumham Ajukan Kembali Pra Peradilan, Sidang Perdana Dilaporkan Digelar 11 Januari 2024
“Namun, di malam harinya setelah selesai melakukan kegiatan, mereka akan kembali ke tenda darurat tempat mereka mengungsi karena rumah mereka yang masih belum dapat ditempati lagi,” katanya.
Menurut Dani, itu mengartikan jika para pengungsi sebagian bersifat dinamis dengan tidak sepanjang hari berada di pengungsian yang disediakan.
“Meskipun begitu, kebutuhan logistik tetap kami sediakan untuk para pengungsi,” ujarnya.
Baca Juga: Cek Kestabilan Harga Pangan, Mendag Zulkifli Hasan Kunjungi Pasar Palmerah Hari Ini
Dani menambahkan jika BPBD Jawa Barat masih terus melakukan koordinasi hingga saat ini dengan pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dan juga pihak-pihak yang terkait dalam pemulihan pasca gempa.
Sebelumnya, Pemkab Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana mulai dari tanggal 1 hingga tanggal 7 Januari 2024.
Hal tersebut dilakukan untuk melakukan pemulihan pasca bencana.
Baca Juga: Terima Vonis Hari Ini, KPK Optimis Rafael Alun Dinyatakan Bersalah oleh Majelis Hakim
“BPBD sejak kejadian telah mendirikan 5 tenda darurat untuk para pengungsi dan juga untuk proses evakuasi pasien-pasien yang dirawat di RSUD Sumedang,” ucapnya.
Kepala BPBD Jabar tersebut memaparkan jika pihaknya telah mengirimkan bantuan sembako dan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar para pengungsi serta memberikan pendampingan tanggap darurat untuk para pengungsi yang memerlukan.
Di sisi lain, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengungkapkan akibat gempa yang termasuk bermagnitudo kecil tersebut menyebabkan sebanyak 1.021 unit rumah warga Sumedang rusak ringan.
Baca Juga: Dugaan Kasus Korupsi, KPK Akan Segera Jadwalkan Pemeriksaan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej
“Untuk yang mengalami rusak sedang 187 rumah dan 133 rumah warga lainnya rusak parah,” jelasnya.
Hadi menyampaikan bangunan publik yang mengalami kerusakan di Sumedang, yakni 30 fasilitas pendidikan, 6 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan dan 1 buah gedung mengalami kerusakan.
“Hingga sekarang, korban luka akibat gempa berjumlah 10 orang tanpa ada penambahan dan telah dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan,” terangnya. (*/Mey)