Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 2 Januari 2024, diketahui jika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dengan ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan pesannya untuk warga yang memperoleh pinjaman dari bank untuk menggunakannya sebagai modal usaha dan bukan untuk memenuhi gaya hidup, seperti untuk membeli mobil.
Presiden Jokowi awalnya membagikan sertifikat tanah kepada 2.000 warga Jawa Tengah dan dia mempersilakan warga untuk ‘menyekolahkan’ sertifikat tersebut sebagai jaminan ke bank.
Dia menyatakan jika ingin sertifikat tanah tersebut hendak dimasukkan ke bank, maka lebih baik untuk dihitung dan dikalkulasikan terlebih dahulu.
“Misalnya dapat menyicil atau tidak untuk per bulannya,” katanya.
Presiden mengungkapkan jangan sampai 6 bulan berikutnya individu yang bersangkutan tidak dapat menyicil mobil dan juga tidak bisa membayar angsuran bank, namun, mobil juga ditarik dan tanah disita bank.
“Saya mengingatkan untuk masyarakat dapat berhati-hati jika hendak menggunakan sertifikat tanah sebagai pinjaman karena sebaiknya menghitung betul kemampuan masing-masing,” ujarnya.
Jokowi menuturkan jika digunakan sebagai modal usaha, jika angsuran telah lunas, maka disarankan untuk menabungnya.
“Jika misalkan seperti itu, jika ingin membeli mobil, maka silakan,” ucapnya.
Baca Juga: Dianggap Cuma Gimmick, MAKI Sebut KPK Tidak Akan Bisa Menangkap Harun Masiku
Presiden Jokowi menyampaikan terdapat target 126 juta lahan bersertifikat pada tahun 2025 nanti.
“Untuk itu, nanti Presiden baru yang akan menyelesaikan target tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Presiden Jokowi menyebutkan setelah melakukan pengecekan, BPN hanya mampu mengeluarkan 500.000 sertifikat tanah untuk setiap tahunnya.
Baca Juga: Sampaikan Selamat Tahun Baru, Presiden Jokowi Ingin Seluruh Pihak Awali 2024 dengan Optimisme
“Dan karena hal tersebut, saya mendorong BPN untuk menerbitkan lebih banyak sertifikat tanah untuk masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Kepala Negara menuturkan jika dia telah memberikan BPN target karena menurutnya kerja itu harus memakai target.
“Sekarang ini, BPN telah dapat mengeluarkan sertifikat tanah hingga 10 juta per tahunnya dan hingga penghujung tahun 2023, telah ada 101 juta sertifikat tanah,” terangnya.
Baca Juga: Bantu Penanganan Gempa Sumedang, 500 Petugas Gabungan dari Instansi Pemerintah Terkait Diterjunkan
Presiden juga menyebutkan jika sebelumnya tidak ada Covid-19, maka target itu dapat terselesaikan.
“Namun, karena ada Covid-19, maka sekarang target itu mundur,” ungkapnya. (*/Mey)