Gempa Sumedang, BMKG Beri Perhatian Serius Karena Merusak Meski Magnitudonya Kecil

Ket. Foto : BMKG Disebutkan Memberikan Perhatian Serius pada Gempa Sumedang (Foto/X/@AnakMonyeet)
Ket. Foto : BMKG Disebutkan Memberikan Perhatian Serius pada Gempa Sumedang (Foto/X/@AnakMonyeet) Source: (Foto/X/@AnakMonyeet)

Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 31 Desember 2023, diketahui terjadi gempa bumi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Gempa tersebut merupakan gempa tektonik dan disebut-sebut BMKG memberi perhatian yang serius tentang hal ini.

Dalam keterangannya, BMKG menyebutkan jika perhatian tersebut diberikan karena gempa yang melanda Sumedang adalah gempa tektonik yang merusak meskipun magnitudonya kecil.

Baca Juga: Kejati DKI Jakarta Kembalikan Berkas Firli Bahuri, Polda Metro Jaya Sebut Akan Segera Penuhi Petunjuk Kelengkapan

Kepala BMKG, Dwikorita Ratnawati, menuturkan dalam jumpa pers yang dilangsungkan melalui Zoom Meeting jika berdasarkan SOP, gempa yang memiliki magnitudo kruang dari 5 itu cukup dengan rilis saja dan tidak perlu melakukan press conference.

“Namun, yang menjadi unik dari gempa Sumedang ini adalah meskipun magnitudonya kurang dari 5 yang pemicunya adalah patahan yang ada di darat dengan pusat gempa di dekat permukaan, serta lokasi banyak bangunan yang memiliki standar tahan gempa, terjadi kerusakan yang cukup merugikan,” katanya.

Gempa Sumedang sendiri terjadi di pukul 14.35 WIB dengan magnitudo 4,1.

Baca Juga: Kasus Naik, Lebih dari 51 Juta Masyarakat Indonesia Telah Terima Vaksin Covid 19 Dosis Ketiga

Setelahnya, Sumedang kembali diguncang dengan gempa susulan yang magnitudonya 3,8 di pukul 15.38 WIB.

Sementara itu, gempa susulan yang paling besar adalah di pukul 20.34 WIB dengan magnitudo 3,4 yang juga disebutkan merupakan gempa yang paling besar dan cukup lama terjadinua.

Menurut Dwikorita, hal-hal inilah yang membuat penting untuk disampaikan ke publik agar masyarakat tetap tenang dan juga waspada.

Baca Juga: Himbau Masyarakat Tidak Provokatif, Pemerintah Minta Sejumlah Badan PBB Cari Jalan Keluar untuk Pengungsi Rohingya

Lebih lanjut, Dwikorita Ratnawati juga menyampaikan meskipun wilayah tersebut jarang terjadi gempa, namun, tetap memiliki potensi untuk terjadi gempa.

Dwikorita menuturkan karena Indonesia dikenal sebagai daerah yang rawan gempa, maka masyarakat diharapkan untuk dapat beradaptasi, yang dimaksudkannya bukan berarti masyarakat tidak dapat tinggal di wilayah itu, tetapi harus siap dengan bangunan yang dirancang tahan gempa.

“Saya juga meminta agar masyarakat siap untuk menghadapi gempa dengan kondisi Indonesia yang seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Puncak Arus Balik Tanggal 1 Hingga 2 Januari 2024, Kemenhub Himbau Masyarakat untuk Pulang Lebih Awal

Dwikorita memaparkan jika persiapan harus dimulai sebelum gempa terjadi.

Selain itu, Kepala BMKG tersebut juga menyampaikan himbauannya agar masyarakat lebih mengutamakan mendapatkan informasi dari BMKG agar tidak mudah termakan hoaks yang sering bertebaran di media sosial. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Gagalkan Upaya Pelanggaran, Bea Cukai Sebut Penyelundupan Barang Ilegal Meningkat Dibandingkan 2022

Dalam pernyataannya kemarin, Bea Cukai Soekarno-Hatta menyatakan jika penyelundupan barang ilegal ke Indonesia meningkat dibandingkan 2022.

Akhir Tahun, Presiden Jokowi Bermalam Minggu Bersama Jan Ethes dan Lembah Manah di Solo Paragon Mall

Kemarin malam, Presiden Jokowi diketahui bermalam Minggu bersama dengan kedua cucunya di Solo Paragon Mall dan menyapa para pengunjung mall.

Minta Presiden Jokowi Bersikap Tegas terhadap Pengungsi Rohingya, MUI Aceh Sindir Pemerintah Pusat

Ketua MUI Aceh, Tengku Faisal Ali, menyindir pemerintah pusat karena dinilai tidak memberikan langkah yang nyata tentang pengungsi Rohingya.

Menjelang Tahun Baru, Kemenkes Pastikan Posko Layanan Kesehatan Gratis di Jalur Wisata Telah Siap

Kementerian Kesehatan menyatakan jika posko kesehatan gratis untuk jalur wisata dalam rangka menyambut pergelaran Tahun Baru telah siap.

Berita Terkini

wave

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.

Tiga Mantan Pejabat Bappenda Lombok Tengah Resmi Ditahan

Tiga mantan pejabat Bappenda Lombok tengah resmi ditahan pihak Kejaksaan terkait kasus dugaan korupsi insentif PPJ.

Mengembalikan Mandat Sosial BUMN dalam Bencana Sumatera

Mengembalikan mandat BUMN dalam perannya menangani bencana yang melanda Sumatera dan sekitarnya menjadi topik hangat.

Warga Akui Senang Tempati Rusun Jagakarsa

warga relokasi eks tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo 2 mengaku senang menempati Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan.


See All
; ;